Dewan Jabar H. Cecep Gogom Dorong KSO Lahan Provinsi Jabar Untuk Diberdayakan Oleh Petani

Antar Daerah157 views

Bogor, Inionline.id – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menginginkan penyuluh pertanian yang tergabung dalam DPW Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia Jabar terus memberdayakan petani agar memiliki kemampuan yang lebih baik dalam meningkatkan produktivitas, serta perbaikan kesejahteraan keluarga petani.

Hal itu menurut Uu Ruzhan sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, bahwa penyuluh pertanian berperan sebagai agen perubahan bagi dunia pertanian di Tanah Air.

“Identitas petani harus berubah, sudah saatnya kini orang bertani supaya bisa membeli rumah, naik haji, ibadah umrah, kesejahteraannya meningkat,”  ujarnya saat memberi arahan pada pelantikan DWP Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Jabar, di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Jalan Kayu Ambon, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (16/3/2022).

“Kalau petani di Jabar masih _kitu keneh, kitu keneh,_maka perlu didorong oleh para penyuluh karena para petani hebat tak lepas dari karya dan jasa penyuluh pertanian,” tambahnya.

Ia juga meminta para penyuluh terus berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk bergerak di sektor pertanian karena seiring perkembangan era industri 4.0, teknologi pertanian terus berkembang, segala keterbatasan di sektor ini seharusnya dapat semakin teratasi.

Oleh karena itu penyuluh pertanian sendiri perlu meningkatkan pengetahuan terkait perkembangan teknologi di bidang pertanian.

Merespon pernyataan Uu Ruzhanul Ulum, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat H. Cecep Gogom (HCG) justru mengingatkan Wagub Jabar terkait dua hal.

Yang pertama adalah banyak lahan yang merupakan aset Provinsi Jawa Barat saat ini tidak terurus atau terbengkalai, maka dari itu HCG sangat mendorong agar beberapa lahan tidak terpakai tersebut bisa di Kerjasama Operasional (KSO) antara Pemprov Jabar dengan komunitas atau masyarakat petani di Jawa Barat.

“Saya juga ingin menyikapi terlebih dahulu sebelum ada hal yang berkaitan dengan kebutuhan para petani seperti halnya dengan harga pupuk dan sebagainya, setelah kami menampung aspirasi dari masyarakat memang selama ini belum merata terkait masalah untuk petani ini terutama di pengelolaan lahan-lahan,” kata HCG, Senin (21/03/2022).

Menurut politisi Gerindra ini, pasca pandemi Covid-19 selain sektor pariwisata, sektor pertanian dianggap salah satu ladang usaha yang berpotensi memulihkan ekonomi masyarakat khususnya di Jawa Barat.

“Jadi kami mendorong dan menggagas kembali serta mengharap kembali kepada Pemprov Jabar agar memberikan peluang-peluang untuk pengelolaan lahan terutama setelah ada kebijkan lahan yang bisa dikelola salah satunya misalkan PTPN yang selalu disuguhkan dan sodorkan kepada investor untuk wisata dan sebagainya mereka sangat mudah memberikan peluang tapi disisi lain ketika petani itu bercocok tanam dan mereka harus mengelola lahan dengan keterbatasan lahan maka kami ingin juga Pemprov memberikan peluang kebijakan yang lebih agar berpihak kepada masyarakat agar mempermudah juga KSO,” ucap HCG.

Yang kedua dalam hal anggaran selain anggaran Pemprov juga ketika terdapat aspirasi-aspirasi contoh misalkan di Komisi II yang menangani pertanian dan koperasi hal ini mungkin anggarannya bisa diperbantukan serta didorong untuk membantu masyarakat dikebutuhan salah satunya pupuk.

“Saya kira bukan hanya program di pusat juga ada di Provinsi juga harus mendorong kearah sana, kedepan supaya betul-betul dari anggaran itu juga diperhatikan untuk kebutuhan pertanian sehingga bisa membantu untuk mereka seperti pupuk, bibit dan sebagainya agar bersama-sama mengelola anggaran APBD juga bisa dikelola oleh dikembalikan ke masyarakat,” tutup HCG.