Sekolah Tatap Muka di Kota Bogor Setop Sementara Hingga Situasi Aman

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Pembelajaran tatap muka (PTM) untuk sementara dihentikan oleh Pemerintah Kota Bogor. Hal itu dilakukan setelah adanya temuan kasus Corona di 19 sekolah.

“Hasil Rakor Satgas Covid-19 yang dihadiri Forkopimda diputuskan PTM ditunda sampai batas waktu aman,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim kepada wartawan, Rabu (2/2/2022).

Berdasarkan data yang diberikan Dedie, terdapat 19 sekolah di Kota Bogor yang ditemukan kasus Corona. Data tersebut per Selasa (1/2) pukul 12.46 WIB.

“Total kasus positif di sekolah 85,” katanya.

Dedie kemudian memberikan rincian dari data tersebut. Sebanyak 20 kasus tidak mengalami gejala.

“Tidak Bergejala 20, gejala ringan 48, gejala sedang berat 0, belum diketahui 17,” katanya.

Dedie menambahkan bahwa peniadaan PTM dimulai pada hari ini. “Mulai 3 Februari,” tutur dia.

Lebih lanjut, Dedie juga memaparkan status vaksinasi pasien yang positif Corona itu. Sebanyak 66 pasien telah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua.

“Sudah vaksinasi 1x, 2. Sudah vaksinasi 2x, 66. Belum vaksinasi 0, belum diketahui 17,” katanya.

Presiden Jokowi sebelumnya meminta pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) dievaluasi. Evaluasi terutama dilakukan di tiga provinsi, termasuk DKI Jakarta.

“Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten,” ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual pada Senin kemarin sebagaimana transkrip arahannya diunggah di situs Setkab, Selasa (1/2).

Jokowi meminta ada penanganan berbeda terkait kasus Omicron ini. Penanganan dilakukan mulai dari edukasi hingga penyediaan obat-obatan.

“Dalam jangka pendek, kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di Puskesmas, di faskes, atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya,” ujar Jokowi.