Perajin Tahu Tempe Mogok Massal 21-23 Februari Karena Mahalnya Kedelai

Ekonomi057 views

Inionline.id – Mulai 21 hingga 23 Februari 2022 para perajin tahu dan tempe di sejumlah daerah di Tanah Air berencana mogok produksi dan berjualan. Rencana tersebut tak lepas dari harga kedelai yang naik.

Salah satunya para perajin tahu tempe ibu kota yang tergabung dalam Puskopti DKI Jakarta. Ketua Puskopti DKI Jakarta Sutaryo menjelaskan aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes mahalnya harga kedelai. Ia menyebut harga kedelai mencapai Rp11.300 per kilogram (kg).

Aksi rencananya akan diikuti oleh 4.500 produsen tahu dan tempe. Terdapat dua tuntutan yang akan disampaikan.

“Tuntutannya pertama stabilitas harga, kedua turunkan harga. Karena dengan harga tinggi, pembeli tempe dan tahu lemah (daya beli),” kata seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/2) lalu.

Ia menambahkan dalam aksi mogok produksi itu, pihaknya juga akan mengeluarkan pernyataan produsen tempe dan tahu di Jakarta yang akan menaikkan harga jual selepas 23 Februari 2022 untuk menutup ongkos produksi.

Hal itu dilakukan sebagai pilihan terakhir karena kenaikan harga kedelai impor yang membanjiri pasaran tidak kunjung turun.

“Karena mungkin dengan menaikkan harga 20 persen, mungkin akan sedikit menaikkan keuntungan. Perkiraan tempe naik dari Rp5.000 ke Rp6.000 per papan. Tahu dari Rp35 ribu ke Rp40 ribu,” ujar Sutaryo.

Sejumlah perajin tahu tempe di Bandung, Jawa Barat, juga mengeluhkan ketidakstabilan harga kedelai. Hal itu membuat pengusaha mengancam mogok produksi karena ketidakstabilan harga kedelai.

Ketua Paguyuban Tahu Tempe Jabar M Zamaludin mengungkapkan, saat ini harga kacang kedelai sudah menyentuh harga Rp11.250 per kg dari yang sebelumnya Rp9 ribu.

“Kenaikannya relatif dan tidak stabil, sudah lebih dari satu bulan. Ada yang dari awalnya Rp9 ribu, sekarang sudah Rp11.250,” kata Zamaludin saat dihubungi, Senin (14/2) lalu.

Apabila tidak ada solusi, maka perajin tahu tempe di Bandung berencana akan melakukan mogok kerja massal. Kegiatan mogok produksi itu rencananya dilakukan pada 21-23 Februari 2022.

Para produsen tahu tempe berharap pemerintah bisa segera bertindak mencegah dampak kenaikan harga kedelai. Mereka tidak mau kenaikan harga kedelai terus terjadi setiap tahunnya.