Inionline.id – Vaksinasi booster mulai dilakukan kepada masyarakat di Jawa Barat. Ada 10 kota dan kabupaten yang akan melaksanakan vaksin ketiga tersebut.
Ketua Divisi vaksinasi satgas penanganan COVID-19 Jabar Dedi Sopandi mengatakan vaksinasi booster sudah dilakukan jauh-jauh hari. Menurut dia, Pemprov Jabar mengajukan surat kepada pemerintah pusat lantaran vaksin yang dimiliki Pemprov Jabar akan kadaluarsa akhir Januari.
“Karena kita mengajukan surat kaitan dengan vaksin yang akan terancam kadaluarsa berakhir di Januari 2022. 184 ribu vaksin yang akan kadaluarsa di akhir Januari 2022 dan per kemarin, vaksin yang 184 ribu itu sudah tuntas semua,” ucap Dedi kepada wartawan, Kamis (13/1/2022).
Menurut Dedi, untuk vaksinasi booster ini Pemprov Jabar memiliki vaksin Sinovac, astrazaneca dan juga pfizer. Untuk sinovac ada kurang lebih 1 juta dosis, astrazaneca ada 79 ribu dan pfizer 79 ribu.
“Itu semua belum terancam kadaluarsa. Hanya itu yang akan dipergunakan untuk melakukan booster,” tuturnya.
Dedi menambahkan untuk vaksinasi booster ini akan diberikan kepada masyarakat di 10 daerah di Jabar yakni 8 kota dan 2 kabupaten. Menurut dia, capaian vaksin di 10 daerah tersebut sudah di atas 60 persen.
“Presiden mengatakan, booster ini diberikan kepada masyarakat (diutamakan) yang rentan. Pengertian rentan di sini adalah masyarakat yang dia mempunyai aktivitas tinggi untuk bersentuhan/bersinggungan dengan kondisi atau COVID-19, seperti pekerja kesehatan, TNI-Polri, dan guru tenaga pendidikan, itu yang akan kita utamakan,” kata dia.
