Tahun Ini Anggaran Stunting Dipangkas Menjadi Rp25 T

Ekonomi057 views

Inionline.id – Pada 2022 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengatakan anggaran penanganan stunting sebesar Rp25 triliun. Angka itu turun 28,47 persen dari tahun lalu yang mencapai Rp35 triliun.

“Anggaran 2022 tadi sudah disampaikan oleh bu menteri (keuangan) bahwa total (anggaran) Rp25 triliun,” ujar Kepala BKKBN Hasto Wardoyo dalam konferensi pers secara daring, Kamis (20/1).

Meski turun, Hasto mengaku tetap optimistis semua program penanganan stunting tetap berjalan sesuai target. Pasalnya, strategi baru dalam menangani stunting lebih tepat sasaran akan dilakukan tahun ini.

“Kami tetap optimistis dengan anggaran sebesar Rp25 triliun ini dengan refocusing agar lebih fokus, lebih tepat sasaran,” kata Hasto.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan anggaran stunting turun karena ada refocusing untuk penanganan covid-19. Kendati demikian, pemerintah akan tetap fokus menyelesaikan masalah stunting.

“Anggaran 2022 itu secara nominal lebih rendah daripada 2021 dalam penanganan stunting, tetapi yang perlu dicatat bahwa anggaran kemarin itu terkena refocusing untuk penanganan covid-19,” ucap Muhadjir.

Ia mengatakan penanganan stunting akan didelegasikan secara khusus kepada BKKBN. Hal ini agar mencapai target yang ditetapkan.

“Salah satu langkah yang diambil oleh presiden adalah mendelegasikan wewenang penanganan stunting ini secara khusus kepada kepala BKKBN,” katanya.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan bahwa pihaknya mendapatkan anggaran untuk menangani stunting sebesar Rp3,1 triliun tahun ini. Dengan kata lain, 14 persen dari total anggaran penanganan stunting ditempatkan di Kementerian Kesehatan.

“Jadi anggarannya ada di Kementerian Kesehatan ada Rp3,1 triliun ini adalah bagian dari anggaran yang tadi Pak Hasto sampaikan, Rp25 triliun untuk 2022,” pungkas Budi.