Pentingnya Pemberian Booster Covid, BPOM: Kadar Antibodi Turun 30 Persen Usai Vaksin

Berita057 views

Inionline.id – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan alasan mengapa vaksin booster perlu dilakukan oleh pemerintah saat ini.

Kepala BPOM Penny K Lukito menyebut titer antibodi yang didapatkan warga pasca vaksinasi Covid-19 terpantau mengalami penurunan, sehingga dibutuhkan suntikan antigen baru melalui vaksinasi booster untuk memberikan perlindungan tambahan.

“Data imunogenisitas dari pengamatan hasil uji klinik dari semua vaksin Covid-19 menunjukkan adanya penurunan kadar antibodi yang significantly menurun sampai di bawah 30 persen, terjadi setelah 6 bulan pemberian vaksin primer yang lengkap,” kata Penny dalam konferensi pers, Senin (10/1).

Penny menyebut, respons imunitas yang dihasilkan vaksin Covid-19 memang menurun seiring dengan interval penurunan yang tergantung dari masing-masing merek vaksin Covid-19.

Untuk sementara ini, BPOM, lanjut Penny, resmi menerbitkan (EUA) booster vaksin Covid-19 untuk lima merek. Mereka yakni Vaksin CoronoVac yang merupakan produksi PT Bio Farma (Persero) dari bahan baku vaksin Sinovac, Pfizer, AstraZeneca untuk homologous.

Sementara Moderna untuk homologous dan heterologous, dan Zifivax untuk heterologous. Homologous yaitu pemberian dosis vaksin 1-3 menggunakan platform dan merek yang sama, sementara heterologous merupakan pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan pemberian vaksin dosis 1 dan 2.

Lebih lanjut, Penny juga mengaku daya tahan vaksin booster masih menjadi penelitian pihaknya dan juga global. Namun ia memastikan pemberian booster akan memberikan perlindungan ekstra terhadap varian-varian Covid-19 yang baru.

“Untuk vaksin booster ini di-challenge nya masih dengan varian Delta, tapi saya kira dengan varian Omicron yang sedang berkembang terus juga penelitiannya ataupun varian lain. Tapi yang penting daya tubuh kita meningkat, itu apapun varian yang berkembang diharapkan masih bisa melindungi,” ujarnya.