Meroketnya Harga Telur hingga Cabai Merah, DKI Prediksikan Turun Bulan Depan

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Pemprov DKI Jakarta mencatat terjadi peningkatan harga komoditas pangan sejak natal dan tahun baru. Komoditas pangan yang mengalami peningkatan diantaranya cabai rawit merah, minyak goreng hingga telur ayam.

“Harga cabai rawit merah di tingkat konsumen Rp 103.152 per kg. Harga minyak goreng Rp 19.500 per kg dan harga telur ayam Rp 30.000 per kg,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Suharini Eliawati dalam keterangannya, Selasa (4/1/2022).

Eli menjelaskan kenaikan harga cabai rawit merah dipicu fenomena alam La Nina yang menyebabkan petani gagal panen. Namun, permintaan pasar tetap tinggi. Eli memprediksi puncak kenaikan cabai rawit merah akan berakhir pada Januari 2022 mendatang.

“Puncak kenaikan harga cabe rawit merah diprediksi akan berakhir di bulan Januari 2022. Kemudian di bulan Februari mulai turun,” ujarnya.

Sedangkan kenaikan harga minyak goreng disebabkan lantaran tingginya harga CPO dunia. Dia memperkirakan harga minyak goreng akan mengalami penurunan pada Februari mendatang.

“Mengingat produksi kedelai di Brazil akan mengalami panen raya, sehingga kebutuhan kelapa sawit akan menurun,” sebutnya.

Begitu juga dengan kenaikan harga telur, kenaikan harga telur karena produksi telur pada bulan November 2021 sangat berlimpah sehingga harga telur mengalami penurunan. Sedangkan untuk komoditas pangan lainnya seperti ayam potong, tomat dan bawang putih pada tingkat eceran terpantau mengalami peningkatan dibanding minggu lalu.

Harga rata-rata ayam potong di DKI Jakarta naik 0,5%, tomat naik 9,8% dan bawang putih naik 0,61%. Sementara itu harga bawang merah turun 2,3% menjadi Rp 32.100 per kg.

Dalam menjamin stok pangan serta stabilisasi harga, Pemprov DKI Jakarta bersama BUMD, Bulog, para pelaku usaha dan OPD menjamin kecukupan pangan masyarakat. Perum Bulog Divre DKI Jakarta-Banten berupaya melakukan pemenuhan stok pangan berupa beras, minyak goreng, gula pasir, tepung, daging sapi/kerbau melalui Operasi Pasar KPSH Beras melalui Rumah Pangan Kita (RPK), Toko Pangan Kita (TPK), Pedagang Beras Eceran, Satgas OP KPSH dan Pedagang Besar/Distributor. Perum Bulog Divre Jakarta Banten juga menggunakan toko online untuk pendistribusian bahan pangan.

Perumda Dharma Jaya melakukan penjualan keliling komoditas daging sapi beku beserta olahannya dengan harga berkisar Rp. 93 ribu sampai Rp. 101 ribu per kg tergantung spesifikasi mutunya, menggunakan mobil keliling (food truck) ke kelurahan-kelurahan.

PT. Food Station Tjipinang Jaya melaksanakan pasar murah untuk beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu, susu UHT, kornet sapi dan sarden langsung ke kelurahan-kelurahan yang tersebar di 5 wilayah DKI Jakarta.

Perumda Pasar Jaya melakukan optimalisasi operasional mesin Controlled Atmosphere Storage (CAS). Perumda Pasar Jaya juga siap menyediakan bahan pangan melalui lokasi distribusi yang dikelolanya yaitu di 4 Jak Grosir, 34 Jak Mart dan 54 Mini DC.

Di sisi lain, Dinas KPKP DKI Jakarta bekerja sama dengan Satgas Pangan terus melakukan pemantauan ketersediaan dan harga demi mengantisipasi lonjakan harga pangan akibat kurangnya pasokan. Ketersediaan atau stok pangan di DKI Jakarta saat ini dapat dikatakan aman, dengan gambaran sebagai berikut:

1. Stok beras yang ada di BULOG, PT. Food Station Tjipinang Jaya , dan Pasar Induk Beras Cipinang sekitar 475.009 ton

2. Stok daging sapi tersedia di Perumda Dharma Jaya, Bulog dan pelaku usaha sebanyak 11.102 ton

3. Stok daging ayam 27.559 ton dan stok Minyak Goreng yang ada di BUMD PT. Food Station Tjipinang Jaya, BULOG dan Distributor Minyak Goreng jumlahnya cukup untuk kebutuhan warga Jakarta hingga triwulan 1 tahun 2022

“Dengan demikian, stok dan pasokan pangan masyarakat DKI Jakarta dapat dikatakan aman,” tutup Eli.