Kapolri Ingatkan Syarat Sekolah Tatap Muka 100% Saat Tinjau Vaksinasi Serentak,

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Scara vaksinasi serentak di Gedung Dome Bale Rame, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dihadiri Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dalam acara itu, Sigit bicara mengenai syarat berlangsungnya pertemuan tatap muka (PTM) 100 persen di sekolah.

“Pemerintah saat ini telah memberikan kebijakan PTM 100 persen, dimana tentunya untuk melaksanakan PTM 100 persen dan vaksinasi anak, maka target pencapaian vaksinasi masyarakat umum 70 persen dan lansia 60 persen harus terpenuhi,” kata Sigit kepada wartawan, Jumat (7/1/2022).

Sigit menjelaskan proses belajar mengajar anak secara tatap muka langsung merupakan hal yang sangat penting. Mengingat, hampir 2 tahun semenjak Pandemi COVID-19, anak-anak kehilangan kesempatan belajar di sekolah.

Menurut Sigit, kesempatan anak-anak melakukan belajar tatap muka di sekolah bisa terwujud jika ada jaminan kesehatan dan imunitas terhadap anak dari bahaya paparan virus Corona. Salah satunya, dengan memberikan suntikan vaksin.

“Kita ingin anak-anak kita segera melaksanakan tatap muka. Namun di sisi lain, kita harus yakin anak-anak kita sudah dibekali vaksinasi atau imunisasi. Sehingga memiliki imunitas dan kekebalan. Sehingga saat melaksanakan aktivitas aman tidak menjadi carrier karena saat kembali biasanya bertemu orang tua, nenek atau kakek. Dan juga memiliki posisi rentan apabila tidak diberikan imunisasi atau vaksinasi,” ujar mantan Kabareskrim Polri itu.

Lebih lanjut, Sigit menjelaskan vaksinasi itu meningkatkan imunitas seseorang. Selain itu, vaksinasi juga dapat mencegah atau mengurangi fatalitas dari bahaya varian COVID-19, seperti Delta dan Omicron.

“Karena dari pemeriksaan terhadap masyarakat yang sudah divaksin terkena varian baru maka gejala yang kemudian didapatkan rata-rata OTG atau gejala ringan. Artinya vaksin betul berikan perlindungan pada masyarakat terhadap serangan varian yang ada baik, Delta ataupun Omicron,” ucap Sigit.

Mantan Kapolda Banten ini mengatakan vaksinasi harus terus dilakukan guna menekan pertambahan kasus COVID. Sigit juga mengapresiasi sejumlah pihak karena berhasil mengendalikan angka positivity rate.

“Ini semua harus dilakukan karena memang, Alhamdulillah hampir 167 hari kita bisa pertahankan angka COVID-19, bisa kita kendalikan berada di angka positivity rate di bawah 1 kemudian BOR juga saat ini masih terkendali di angka tiga. Artinya angka ini semuanya bisa terjadi karena memang kerja keras seluruh elemen stakeholder baik dari TNI, Polri, Pemda, Dinkes, relawan dan rekan-rekan yang tergabung. Sehingga akselerasi vaksinasi dilaksanakan dengan baik. Alhamdulillah hasilnya 167 hari angka COVID-19 bisa dikendalikan,” papar Sigit.

Dengan terkendalinya angka COVID-19, lanjut Sigit, itu akan menjadi modal penting terkait dengan aktivitas masyarakat. Selain itu, Indonesia akan semakin siap dalam menghadapi event nasional maupun internasional, sehingga aktivitas pertumbuhan perekonomian Indonesia akan terus membaik di tengah Pandemi COVID.

“Saya tetap mengimbau untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan walaupun sudah vaksinasi. Karena dua hal tersebut kunci utama. Disiplin terhadap prokes meskipun sudah vaksinasi dan tetap waspada jangan abai, jangan lengah. Karena beberapa wilayah negara lain peningkatan itu karena disiplin prokes mulai berkurang. Terima kasih kerja keras seluruh stakeholder,” pungkas Sigit.

Dalam kegiatannya ini, Sigit sempat melakukan dialog interaktif dengan seluruh Polda jajaran. Sigit memberikan instruksi soal akselerasi vaksinasi dan penegakan protokol kesehatan untuk terus dilaksanakan.