Ini 5 Tradisi Penguburan Hidup-Hidup untuk Korban Manusia yang Tercatat Sejarah

Inionline.id – Saat ini, hukuman mati banyak yang sudah ditinggalkan oleh negara-negara di dunia. Metode eksekusi yang dianggap sadis pun semakin ditinggalkan. Namun, sejarah mencatat sejumlah metode eksekusi yang mungkin tak terbayangkan ngerinya bagi manusia zaman sekarang. Salah satunya adalah penguburan hidup-hidup.

Penguburan hidup-hidup dijalankan sebagai bentuk eksekusi atau pengorbanan manusia. Berikut ini beberapa tradisinya yang diketahui.

1. Penguburan Janda Bonny bersama Jasad Mendiang Suami

Para istri yang ditinggal mati oleh suaminya di Bonny, Nigeria bisa dikuburkan hidup-hidup bersama jasad suaminya. Walaupun begitu, tradisi ini hanya diterapkan kepada keluarga kepala suku pada masa itu.

Tradisi penguburan hidup-hidup para istri dicatat oleh Harold Edward Bindloss melalui bukunya yang berjudul In the Niger Country (1898). “Baru beberapa tahun lalu, ketika seorang kepala meninggal tak jauh dari Bonny, beberapa istrinya akan dipatahkan kakinya dan dikubur hidup-hidup bersamanya.”

2. Penemuan Kerangka Mendiang dan Pendampingnya di Penggalian Ur

Menurut buku The Creation of Patriarchy yang ditulis Gerda Lerner, proyek penggalian di reruntuhan kota Sumeria, Ur telah menemukan sisa-sisa penguburan segelintir pendamping bersama mendiang ‘pemilik’ makam.

Orang-orang yang dikorbankan ini tampaknya dibius atau diracuni terlebih dahulu. Terlihat dari keberadaan gelas-gelas yang ditemukan di dekat sisa jenazah.

3. Penguburan Hidup-Hidup Para Budak bersama Mendiang Khan Mongol

Menurut catatan Ibnu Batuta yang dirangkum dalam buku The Travels of Ibn Batuta menjelaskan tata cara penguburan Khan, sebutan untuk penguasa Mongol. Khan yang tewas terbunuh akan dibuatkan makam luas dengan pembaringan mewah.

Jasad sang Khan dibaringkan bersama senjata-senjatanya, bejana berisi minuman, empat budak wanita, dan enam dari Mamluk favoritnya. Mamluk adalah sebutan untuk prajurit budak dalam ketentaraan Mongol.

4. Legenda Penguburan Para Selir dan Pekerja bersama Jasad Kaisar China

Menurut buku Mourning Dress (Routledge Revivals): A Costume and Social History yang ditulis Lou Taylor, legenda menyebut penguburan Kaisar Qin Shi Huang yang cukup luar biasa. Ketika sang kaisar meninggal pada tahun 210 SM, konon seluruh selir dan para pekerja yang membangun makam ikut dikuburkan bersamanya.

Ketika dibongkar, makam luas itu dipenuhi ribuan patung terracotta yang dibuat menyerupai prajurit dan kuda-kuda. Walaupun begitu, lokasi penguburan kaisar sendiri belum ditemukan.

5. Penguburan Hidup-Hidup Anak Inca

Tradisi suku kuno Inca mengenal pengorbanan anak-anak usia 10—12 tahun untuk festival matahari. Dilansir National Geographic, korban yang dipilih adalah gadis-gadis cilik paling rupawan.

Anak-anak itu dibuat tak sadar dengan minuman keras yang difermentasi dari jagung atau kokain. Setelah menjalani serangkaian prosesi, tubuh mereka diturunkan ke tanah dan dikubur hidup-hidup bersama sejumlah perlengkapan upacara.

Itulah sederet tradisi penguburan hidup-hidup yang pernah dijalankan di masa lalu.