Imbas Dari Varian Omicron Jepang Memperpanjang Larangan Kedatangan Internasional

Internasional257 views

Inionline.id – Saat negara ini menghadapi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) yang dipicu varian Omicron Pemerintah Jepang berencana memperpanjang larangan untuk hampir seluruh kedatangan internasional hingga akhir Februari. Otoritas Jepang juga berniat membuka kembali pusat vaksinasi massal di wilayahnya.

“Kita akan mempertahankan kebijakan pengendalian perbatasan yang kini berlaku hingga akhir Februari, sembari mengambil langkah yang diperlukan dari sudut pandang kemanusiaan dan mempertimbangkan kepentingan nasional,” ucap Perdana Menteri (PM) Jepang, Fumio Kishida, Selasa (11/1/2022).

Media lokal Jepang melaporkan bahwa akan ada sejumlah pengecualian baru untuk anggota keluarga dari warga Jepang dan mahasiswa yang belajar di Jepang, namun belum ada informasi detail soal itu dari otoritas terkait.

Dalam pernyataannya, Kishida menyebut pemerintah juga akan membuka kembali pusat vaksinasi skala besar yang dikelola Angkatan Bersenjata Jepang, dan meminta pemerintah daerah untuk membuka kembali lokasi vaksinasi massal di wilayah masing-masing demi mempercepat pemberian suntikan booster.

Otoritas Jepang telah memberlakukan langkah pengawasan perbatasan yang ketat, seperti menerapkan karantina dan tes rutin, terhadap orang-orang yang baru datang dari luar negeri.

Namun terlepas dari upaya-upaya tersebut, varian Omicron telah beredar secara lokal atau di tengah masyarakat dan Jepang tengah menghadapi lonjakan tajam dalam jumlah kasus Corona.

“Meskipun varian Omicron disebut memiliki rasio rendah untuk kasus serius, jika angka penularan melonjak, jumlah kasus serius akan meningkat dan memberikan tekanan pada sistem medis,” sebut Kishida, sembari menyerukan masyarakat tetap waspada.

Pemerintah Jepang telah menyetujui penerapan pembatasan Corona untuk tiga wilayah, sedangkan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Jepang melarang personelnya melakukan perjalanan keluar non-esensial selama dua pekan usai terdeteksinya klaster penularan Corona.

Secara keseluruhan, angka penularan Corona di Jepang tetap rendah, dengan 8.249 kasus dilaporkan secara nasional pada Minggu (9/1) waktu setempat.

Namun angka penularan itu terus naik, dan jumlah kasus harian pada Minggu (9/1) tercatat sebagai salah satu lonjakan tertinggi sejak September tahun lalu.

Jepang sejauh ini mencatat sedikitnya 18.400 kematian akibat Corona.