Di Awal Tahun 2022 Sebanyak14 Warga Cianjur Terjangkit DBD, Satu Diantaranya Meninggal

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Selama periode 1-14 Januari 2022 Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 14 warga Cianjur terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Bahkan satu di antaranya meninggal dunia.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irvan Nur Fauzy mengatakan laporan yang masuk terkait warga diduga terjangkit DBD hingga pertengahan Januari ini mencapai puluhan orang, tapi yang dipastikan DBD hanya 14 orang.

“Selebihnya baru sebatas suspect DBD, yang pastinya setelah menjalani pemeriksaan medis hanya 14 orang yang terjangkit DBD,” ujar Irvan, Jumat (14/1/2022).

Irvan mengungkapkan dari 14 orang yang terjangkit DBD tersebut, salah satunya meninggal dunia. Pasien meninggal itu merupakan warga Desa Mayak, Kecamatan Cibeber.

“Iya meninggal satu orang. Ini kasus kematian pertama di 2022 untuk DBD. Meninggalnya diduga akibat Dengue Shcok Syndrome (DSS) atau perdarahan,” ucap dia.

Dia menambahkan kasus DBD di Kabupaten Cianjur memang tinggi di setiap tahunnya. Bahkan Dinkes Kabupaten Cianjur mencatat tahun 2021 sebanyak 250 orang terjangkit DBD dan tiga orang di antaranya meninggal dunia. Sedangkan di tahun 2020 total warga terjangkit sekitar 800 orang dengan tujuh orang meninggal dunia.

“Kasus per tahun tinggi. Dan ada kematian akibat DBD juga setiap tahun. Beberapa kecamatan juga masuk dalam kategori endemi DBD,” ungkap dia.

Irvan mengungkapkan kecamatan yang masuk dalam endemi DBD, yakni Kecamatan Cianjur, Cilaku, Cibeber, dan Karangtengah. “Keempat kecamatan itu merupakan daerah padat penduduk,” kata dia.

Irvan menuturkan Pemkab Cianjur belum menerapkan status kejadian luar biasa dan siaga darurat DBD. Pasalnya temuan kasus masih sporadis.

“Kita statusnya masih waspada. Tapi sudah keluar surat edaran dari bupati agar setiap kecamatan melakukan langkah antisipasi. Mulai dari 3M plus dan lainnya. Kita juga akan melakukan fogging di beberapa wilayah yang ditemukan kasus DBD,” ucap dia.

“Masyarakat diminta untuk waspada, karena di musim hujan ini banyak genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk. Jika mengalami gejala DBD, segera berobat,” pungkasnya.