Untuk Tingkatkan Vaksinasi Covid-19 Pandemi Landai Jadi Momentum

Nasional057 views

Inionline.id – Guna mempercepat capaian vaksinasi di berbagai wilayah Indonesia kondisi pandemi Covid-19 yang melandai belakangan ini dinilai sebagai momentum emas.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan, situasi landai saat ini membuat masyarakat cenderung menunda vaksinasi. Dalam beberapa minggu terakhir, tercatat penurunan jumlah penyuntikan vaksin per hari.

“Kondisi penularan yang membaik, membuat masyarakat tidak buru-buru divaksin, mereka menunggu-nunggu dan memilih vaksin merek tertentu,” ujar Nadia dalam Dialog Produktif Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, Rabu (1/12).

Dia menegaskan, akselerasi vaksinasi sangat penting demi meminimalisasi dampak penyebaran Covid-19 yang sewaktu-waktu bisa masuk Indonesia. Untuk itu, Nadia menyatakan bahwa semua merek vaksin diizinkan beredar dipastikan aman dan berkhasiat. Sementara, efek samping yang mungkin terjadi pada tubuh pun terbilang sebagai reaksi normal.

Dengan virus Covid-19 yang terus bermutasi, vaksin dapat mencegah seseorang mengalami sakit parah. Nadia mengakui bahwa masih banyak penelitian harus dilakukan terkait efikasi, namun efek proteksi vaksin dipastikan tetap lebih besar. Selain itu, apabila semakin banyak orang divaksin, maka benteng kekebalan bersama juga akan makin kuat.

Saat ini, capaian vaksinasi nasional berada di angka 67 persen untuk dosis pertama dan sekitar 46 persen untuk dosis kedua. Sedangkan vaksinasi untuk kelompok lansia mencatat angka persentase 53 persen untuk dosis pertama.

Guna mempercepat cakupan vaksinasi kelompok lansia, pemerintah menerapkan sejumlah strategi, termasuk sistem door to door dan Posyandu lansia. Sosialisasi dan edukasi juga dinilai masih harus dilakukan dengan menggandeng tokoh masyarakat, tokoh agama, serta media.

Langkah selanjutnya termasuk memastikan tenaga kesehatan menyampaikan informasi yang benar terkait vaksinasi, diikuti inovasi dan pendekatan spesifik lokal sesuai kebutuhan tiap daerah.

Membangun Imunitas Lansia

Pada kesempatan yang sama, Nadia menyatakan bahwa anggapan yang menyebut lansia yang memiliki penyakit penyerta sebaiknya tak divaksin adalah salah.

Sebaliknya, lansia justru harus divaksin demi membangun imunitas yang lebih baik. Menurut Nadia, vaksin Covid-19 juga didesain untuk kaum lansia dan penderita komorbid. Senada, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Sumatera Barat, Jasman, turut membenarkan bahwa hoaks masih menjadi kendala vaksinasi terbesar di daerah.

“Tiap daerah punya kiat tersendiri sesuai local wisdom (kearifan lokal) masing-masing,” tuturnya.

Untuk mengatasi tantangan hoaks dan kendala kultural, Jasman mengedepankan pendekatan informal melibatkan alim ulama, cerdik pandai, semua lembaga serta institusi terkait, termasuk memberikan edukasi pentingnya vaksinasi melalui media massa dan anak-anak sekolah.

Jasman menjelaskan, vaksinasi relatif mudah dilaksanakan di daerah terpencil dan penduduknya tetap, dibandingkan wilayah berpenduduk banyak dengan mobilitas tinggi. Dalam hal ini, Jasman menyampaikan apresiasi terhadap semua pihak yang turut mendukung percepatan vaksinasi, khususnya tenaga kesehatan dan vaksinator sebagai garda terdepan.

Dokter spesialis penyakit dalam/Vaksinolog, Dirga Sakti Rambe menambahkan, penelitian menunjukkan bahwa saat tingkat penularan di masyarakat rendah, maka efektivitas vaksin mencapai tingkat optimal. Sehingga, menjadi momen baik guna meningkatkan cakupan vaksinasi.

Sementara terkait vaksin booster, Dirga mengungkapkan bahwa sesuai panduan WHO, booster perlu mempertimbangan berbagai hal, seperti cakupan vaksinasi nasional dan situasi di lapangan. Dia mengajak masyarakat untuk menunggu, tetap melindungi diri melalui protokol kesehatan ketat.

“Di Indonesia saat ini pandemi terkendali, tapi selalu ada potensi timbulnya lonjakan kasus, terutama terkait mobilitas pada liburan Natal dan Tahun Baru, juga varian-varian baru yang menyebar di berbagai negara. Karena itu, masyarakat harus selalu terapkan prokes, patuhi aturan level PPKM di daerah masing-masing, dan optimalkan proteksi dengan vaksinasi,” kata Dirga.