Satgas Bangun Strategi Perubahan Perilaku, untuk Mendongkrak Kepatuhan Prokes

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Di tengah tantangan kejenuhan di masyarakat Satgas Penanganan Covid-19 berupaya membangun strategi perubahan perilaku dan komunikasi risiko yang tepat.

Tujuan strategi tersebut untuk mendongkrak kembali kepatuhan protokol kesehatan 3M sembari mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya percepatan vaksinasi dan peningkatan kapasitas deteksi melalui testing maupun tracing.

Hal itu lantaran skor kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M) mengalami penurunan pada November lalu, sementara periode libur Nataru tinggal sebentar lagi.

“Selama bulan November ini terjadi penurunan skor di angka 7,86 atau setara dengan kondisi bulan Agustus lalu,” kata Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi.

Sonny menjelaskan, skor tersebut berbanding terbalik pada bulan-bulan sebelumnya. Sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat pada 3 Juli lalu, skor kepatuhan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M) terus meningkat.

Sepanjang Juli 2021, rata-rata skor kepatuhan memakai masker di angka 7,77 (skor antara 1-10) lalu naik menjadi 7,85 (Agustus), naik terus di angka 7,90 (September), dan 8,26 (Oktober).

Kondisi itu disebut tak jauh berbeda dengan skor kepatuhan menjaga jarak dan mencuci tangan. Sonny mengingatkan, kondisi ini harus diwaspadai dan semua pihak harus berpartisipasi menjaganya agar tak terus menerus menurun.

Berdasarkan temuan Satgas Penanganan Covid-19, setidaknya ada empat faktor yang mempengaruhi potensi lonjakan kasus, yaitu kepatuhan protokol kesehatan, laju vaksinasi, tingkat mobilitas, dan kemunculan varian baru yang lebih menular.

Selain itu, strategi berupa kolaborasi berlapis dan berjenjang antara satgas pada level nasional hingga level kelurahan disebut juga memainkan peran kunci dalam keberhasilan mencegah gelombang Covid-19 lanjutan.

“Setiap jenjang Satgas memiliki peran penting menjalankan empat fungsi utama yaitu pencegahan, penanganan, pembinaan, dan pendukung/pendataan dalam penanggulangan Covid-19,” kata Sonny.

Untuk itu, satgas daerah berperan penting guna melakukan upaya promotif dan preventif secara berkelanjutan. Sonny juga mendorong agar setiap fasilitas publik memiliki satgas institusi demi mengoptimalkan fungsi pencegahan dan penanganan Covid-19 di institusi masing-masing.

“Kami juga terus mendorong pembentukan posko desa/kelurahan dan optimalisasi perannya dalam implementasi PPKM Mikro. Namun, bukan berarti pelaksanaan PPKM menghilangkan peran PPKM Mikro yang sangat penting di level komunitas,” katanya.