Begini Dampaknya Pada Jawa Timur Saat Dua Siklon Tropis Landa Indonesia

Berita057 views

Inionline.id – Dua siklon tropis, Teratai dan Nyatoh sedang melanda wilayah Indonesia. Sejumlah daerah disebut terdampak dan diminta untuk waspada, tak terkecuali Jawa Timur.

Prakirawan BMKG Klas I Juanda Surabaya, Ary Pulung B mengatakan siklon Teratai sudah menuju punah. Sedangkan untuk siklon tropis Nyatoh masih aktif.

Untuk siklon Teratai memiliki dampak pada cuaca buruk seperti hujan sedang hingga lebat sampai potensi angin kencang di wilayah DKI Jakarta. Namun cuaca buruk ini tidak berdampak atau terjadi di wilayah Jatim.

“Untuk dampak ex-Siklon Tropis Teratai dan siklon tropis Nyatoh secara umum memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia berupa potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Bengkulu, Lampung, Banten dan Jawa Barat,” papar Ary saat dikonfirmasi detikcom di Surabaya, Kamis (2/12/2021).

Sementara di Jatim, Siklon Tropis Teratai turut mempengaruhi tinggi gelombang menjadi sedang, mulai 1,25 hingga 2,5 meter.

“Tinggi gelombang moderate di Perairan Enggano Bengkulu, Perairan barat Lampung, Teluk Lampung Bagian Selatan, Perairan Selatan Banten hingga Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur,” papar Ary.

Sedangkan untuk tinggi gelombang 2.5 hingga 4.0 meter terjadi di Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat.

Sementara untuk Siklon Tropis Nyatoh memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan. Siklon ini juga mempengaruhi tinggi gelombang, tetapi tidak berdampak pada Perairan Jatim.

Ary memaparkan tinggi gelombang 1,25 hingga 2,5 meter atau moderate diprakirakan terjadi di Laut Maluku bagian selatan, Perairan Bitung, Kepulauan Sitaro, Perairan Selatan Kepulauan Sangihe, Laut Sulawesi bagian timur, Laut Maluku bagian Selatan, Perairan Selatan Sulawesi Tenggara.

Hal ini juga melanda perairan barat dan timur Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua. Lalu tinggi gelombang 2,5 hingga 4 meter akan terjadi di Perairan utara Kep. Sangihe, Perairan utara, Kepulauan Talaud, Laut Maluku bagian Utara, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua.