Anggapan Pemerintah Bingung karena Strategi Corona Berubah-ubah, ini Respons Jokowi

Nasional257 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut banyak warga yang bertanya-tanya mengenai strategi lapangan terkait penanganan COVID-19 yang berubah-ubah. Jokowi menjelaskan penanganan selalu disesuaikan dengan perkembangan virus Corona yang terus bermutasi.

“Banyak yang bertanya ini kok pemerintah ini kayak bingung, berubah-ubah. La wong penyakitnya, virusnya, juga berubah-ubah kok. Bermutasi, berubah-ubah. Kalau strategi kita tetap, ya ditinggal sama virusnya kita,” kata Jokowi dalam kegiatan pengarahan Presiden RI kepada para peserta apel Kasatwil seperti dilihat di video yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (3/12/2021).

Selama kurang-lebih 1,5 tahun, strategi penanganan COVID-19 di Indonesia berubah-ubah, mulai PSBB, PPKM mikro, PPKM darurat, hingga PPKM level 1-4. Jokowi mengatakan penyesuaian kebijakan itu berdasarkan kondisi pandemi terkini.

“Kenapa kita berubah strategi lapangan, karena virusnya ini bermutasi, berubah-ubah. Pakai cara ini tidak bisa, pakai cara ini tidak bisa. Selalu berubah,” ujar Jokowi.

Jokowi Minta Vaksinasi Dipercepat

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta agar vaksinasi terus dipercepat. Jokowi mengatakan butuh kerja keras dari semua pihak untuk menggencarkan vaksinasi.

“Sampai hari ini sudah divaksin sudah 240 juta dosis. Dosis pertama 67,8 persen. Dosis kedua 46,9 persen. Masih jauh dari keinginan kita untuk masuk ke dosis 1, 2 itu sudah ke 70 persen. Ini masih butuh kerja keras,” ujar Jokowi.

Jokowi menyoroti 15 provinsi yang vaksinasinya harus digencarkan. Vaksinasi di 15 provinsi itu masih di bawah 60 persen.

“Sumsel, Sumbar, NTT, Kalbar, Kalsel, Riau, Sulbar, Sulsel, Maluku Utara, Sulteng, Papua Barat, Maluku, Sultra, Aceh, Papua. Utamanya lansia,” ujar Jokowi.

Jokowi Minta Testing-Tracing Diperkuat

Jokowi juga meminta testing dan tracing terus diperkuat. Setelah ada yang terdeteksi terpapar COVID-19, warga tersebut langsung diisolasi.

“Hati-hati, 17 kabupaten/kota di 8 provinsi yang mengalami tren naik selama 2-3 minggu terakhir ini. Naik sedikit saja, segera antisipasi. Walaupun masih dalam hitungan puluhan per minggu, tetap harus segera diantisipasi. Karena larinya ini nanti bisa tadi ke keamanan, bisa ke politik, bisa ke ketertiban masyarakat semuanya,” ujar Jokowi.