Bogor, Inionline.id – Wakil Gubernur Jawa barat secara resmi mengumumkan bahwa menghadapi musim penghujan tahun ini Pemprov Jabar telah menyiapkan anggaran senilai 500 miliar rupiah dalam bentuk Biaya Tidak Terduga (BTT), saat berada di Trans Luxury Hotel Bandung, Rabu (03/11/2021).
“Pemda Provinsi Jabar menyiapkan Rp500 miliar untuk itu sebagaimana arahan pemerintah pusat, tetapi ini semua bisa dikeluarkan kalau ada permohonan dari bupati dan wali kota,” ujar Uu Ruzhanul Ulum.
Menanggapi kabar tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa barat H. Iwan Suryawan mengatakan bahwa untuk persiapan menghadapi bencana apapun kondisinya yang dibutuhkan selain BTT juga pengunaannya tidak melulu untuk bencana.
“Walaupun itu dipersiapkan dalam kondisi yang tidak terduga, yang jelas posisi Pemerintah Provinsi harus cepat tanggap bila terjadi sesuatu seperti bencana yang dihadapi hingga keberadaan Pemerintah Provinsi itu dirasakan oleh masyarakat jadi uang dan juga kebutuhan-kebutuhan lain yang mendesak di daerah bencana seperti tadi itu harus semua dipastikan siap menghadapi kondisi terburuk diwilayah sekitar Jawa Barat, kata H. Iwan Suryawan.
Menurutnya ketua Posmi Kota Bogor ini, kondisi datangnya bencana yang sulit diduga harus disertai dengan kesiapan menghadapi bencana lalu langsung semua elemen turun cepat tanggap dalam memberikan layanan kepada masyarakat dan kehadirannya bisa dirasakan.
“Perkara uang ini dinamis kebutuhannya, 500 miliar bisa jadi itu kurang dan bisa jadi juga itu berlebih tetapi saya rasa kecepatan kita dalam memberikan reaksi dan bantuan jika memang itu perlu dibantu dan juga ditambah lagi biasanya juga daerah tersbut ada anggarannya kemudian Pemerintah Pusat juga ada anggarannya dan kita juga ada anggarannya kemudian tiga komponen ini dalam menghadapi kondisi terburuk semuanya sudah siap, itu yang paling penting sebenarnya, misalnya buffer stock, jika buffer stocknya sedikit itu kemarin kita meminta kenaikan ke dinas 10 miliar saja tidak mau,” papar H. Iwan.
Padahal menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini, kebutuhan dilapangan sekali terjadi bencana butuh banyak, butuh peralatan dan butuh juga kebutuhan masyarakat yang terkena bencana, ketika bencana dan pasca bencananya, pemulihannya, itu banyak yang harus dilakukan angka itu karena BTT bisa jadi naik bisa jadi turun, hal terpenting menurut H. Iwan Suryawan adalah koneksitas antara Provinsi Daerah dan Pusat yang paling penting.
“Contoh kasus di Kabupaten Bogor kemarin itu lebih dominan pusat karena memang anggaran besarnya ada di pusat, tetapi jika sekarang ada 500 miliar untuk jaga-jaga kita juga harus berperan nanti sambil dukungan dari pusat juga jalan untuk itu, daerah juga harus siap menghadapi ini, kondisi-kondisi yang buruk seperti saat ini bisa saja terjadi,” imbuh H. Iwan Suryawan.