Soal Anjing Mati Misterius Serempak di Mandalika, Pemprov NTB Buka Suara

Berita057 views

Inionline.id – Sejumlah anjing liar ditemukan mati mendadak secara serempak di sekitar area sirkuit Mandalika. Pemprov NTB buka suara.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB Khairul Akbar mengatakan sejumlah anjing liar itu mati bukan karena diracun. Pasalnya, penggunaan racun tidak lagi diperbolehkan, bahkan racun untuk anjing tidak lagi diproduksi.

Dia mengaku pihaknya memang berencana menghalau anjing agar tidak melintas di sirkuit Mandalika. Rencana ingin menggunakan racun, tapi tidak diperbolehkan.

“Kami kemarin memang monitor ke lokasi, kami koordinasi dengan Lombok Tengah, rencana memang mau menggunakan racun tapi kan tidak boleh. Sehingga langkah kami hanya menghalau saja agar tidak masuk ke dalam area Mandalika,” tegasnya saat dihubungi detikcom, Selasa (23/11/2021).

Khairul mengaku tidak ada perintah khusus dari atasan atau Gubernur NTB terkait penghalauan tersebut. Dia mengatakan hal itu inisiatif pribadi dari pihaknya.

“Tidak ada perintah khusus Gubernur terkait itu. Kami inisiatif sendiri dari dinas untuk menghalau anjing atau hewan lain agar tidak masuk ke dalam areal,” tuturnya.

Khairul menyebut menjelang pelaksanaan hingga kegiatan berlangsung pihaknya mendapatkan laporan ada warga digigit anjing di area parkir sisi timur.

“Memang dari pemerhati hewan itu tidak boleh diracun. Kami mendapatkan laporan di areal parkir timur,” ucapnya.

Khairul menyebut pihaknya pernah menangkap anjing sebanyak 200 ekor yang kemudian diamankan di shelter. Namun, anjing-anjing tersebut dilepas kembali karena tidak ada ketersediaan makanan.

“Dulu pernah kita tangkap 200 ekor disimpan di shelter tapi di lepas lagi karena tidak ada makanan. ITDC juga tak dapat tanggapan baik setelah mereka mengganti manajemen yang baru waktu itu. Kami pernah mau minta bantuan ITDC, tapi mereka dingin dan tidak mau beri tanggapan,” tutur Khairul.

Khairul mengatakan, sejak beredarnya kabar sejumlah anjing liar yang ditemukan mati, pihaknya belum mengambil sampel. “Tidak ada (sampel), karena jauh, kalaupun kami ke sana anjingnya sudah tidak ada mungkin. Tidak ada sampel yang diambil,” tuturnya.