Bogor, Inionline.id – Jelang pembangunan jalur tambang Parungpanjang, Kabupaten Bogor, dalam keterangan persnya Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang (DBMTR) Provinsi Jawa barat Bambang Tirtoyuliono mengatakan bahwa jalur tersebut membutuhkan anggaran mencapai 1 triliun rupiah, hal itu diungkapkannya pada acara JAPRI (Jabar Punya Informasi), Rabu (17/11/2021) kemarin.
Mendengar kabar ini anggota Komisi IV DPRD Jawa barat Mochamad Ichsan Maoluddin justru mendapatkan informasi yang berbeda terkait anggaran jalur tambang Parungpanjang.
“Memang ini beragam yang angkanya itu, jika kemarin ada informasi senilai 400 Miliar apakah 1 Triliun ini totalnya antara angka anggaran dari Provinsi kemudian dari pengusaha tambang karena ini masih dalam hitungan itu agar terformulasikan berapa tepatnya nanti, karena nanti ada retribusinya bagi kendaraan yang melintas khususnya kendaraan tambang tersebut,” ungkap M Ichsan, Selasa (23/11/2021).
Dirinya mengharapkan kebijakan retribusi tersebut benar-benar berjalan, karena kalau memakai anggaran APBD murni hal tersebut cukup memberatkan ditengah pendapatam Jawa barat yang tidak sebesar harapan.
“Maka kita menggunakan sumber yang lain, sepertinya sudah pantas pengusaha itu memiliki andil karena yang menjadi transportasi dikonversi dengan keuuntungan yang ada seharusnya ada segmentasi untuk perbaikan jalan yang ditempuh, ini baru jalan belum lagi izin, nanti tambang yang tidak berizinpun bisa terdeteksi, bagi mereka yang tidak memiliki izin kendaraan tidak bisa diperkenankan masuk, ini sekalian juga coattail efeknya itu, agar penambang liar bisa meregistrasi bahwa kegiatan tambangnya itu memiliki izin dari ESDM,” pungkas M Ichsan.
