Saat PPKM Level 3 Kawasan Asia Afrika dan Alun-alun Bandung Ditutup

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Alun-alun Bandung hingga kawasan Asia Afrika, Kota Bandung bakal ditutup kembali saat penerapan PPKM Level 3 yang berlaku dari Tanggal 24 November sampai 1 Januari 2022.

“Kita antisipasi kerumunan dan mobilitas masyarakat, bisa saja kita tutup. Kemungkinan bisa (Alun-alun Bandung), kita lihat situasi kalau weekend seperti itu, malam tahun barunya seperti itu (berpotensi menimbulkan kerumanan), bisa jadi,” kata Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian via sambungan telepon, Senin (22/11/2021).

Rasdian menyebut, pihaknya siap mengikuti kebijakan pemerintah terkait PPKM Level 3.

“Kita siap apapun kebijakan pusat, tinggal tunggu regulasinya, kalau tidak ada perbedaan berarti bakal ada pembatasan tuh, kafe restoran jadi jam 9, misalnya badan usaha sampai jam 8, tapi kita tunggu Instruksi Mendagri saja,” terangnya.

Terpisah, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, aturan yang dibuat pemerintah pusat tersebut untuk membatasi mobilitas masyarakat. Pihaknya tetap membubarkan mobilitas massa jika menimbulkan kerumunan.

“PPKM engak PPKM, kerumunan bakal kita bubarkan,” ujarnya.

“Pengawasan tetap, ada Satpol PP, setiap hari saya nerima laporan dari kewilayahan berkeliling,” tambahnya.

Untuk regulasi, Ema menyebut bakal ditentukan dalam rapat terbatas bersama Forkompimda.

“Pasti. Ngambil kebijakan dari ratas, kita ingin secepatnya, Minggu ini bisa terselenggara,” sebutnya.

“Kita harus waspada, pasti mengikuti regulasi yang ada, tidak mungkin besebrangan, tindakannya enggak ada luar biasa yang jelas pengawasan lebih optimal,” tuturnya.

Ema baru membayangkan, jika regulasi ditetapkan maka taman-taman, kegiatan yang menimbulkan kerumunan masa, sekalipun itu di hotel tetap dilarang.

“Bayangan saya, taman-taman enggak boleh ada lagi yang diakses ya, event malam tahun baru seperti kembang api saya pikir menahan diri ya, (acara hotel) kita harapannya seperti itu, ketika tidak bisa mengendalikan kondisi di dalamnya gimana? Tapi lihat rekomendasi dari Diabudpar, tapi kalau kita tidak ingin dulu,” pungkasnya.