Rumah Warga Trenggalek Rusak Parah Tertimpa Tebing Setinggi 10 Meter

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Tanah longsor terjadi di Desa Timahan, Kecamatan Kampak, Trenggalek. Rumah warga rusak parah tertimpa tebing setinggi 10 meter.

Kepala Desa Timahan, Heri Sulistyo Bhekti mengatakan, longsor terjadi di rumah Komari di Dusun Krajan. Saat ini penghuni rumah mengungsi ke rumah orang tuanya, yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Kejadian tanah longsor ini kemarin. Saat itu wilayah sini hujan cukup deras. Kemudian air yang dari atas lereng perbukitan di belakang rumah ini tidak bisa ke arah barat atau ke timur. Sehingga masuk ke rongga tebing,” kata Heri, Minggu (21/11/2021).

Kondisi tersebut memicu terjadinya pergerakan tanah dari atas lereng hingga bagian bawah. Puncaknya pada Sabtu (20/11) siang, tebing setinggi 10 meter di belakang rumah Komari tersebut longsor dan langsung menimpa rumahnya.

“Yang rusak ini bangunan utama rumah dan dapur, hanya memang terbuat dari kayu papan, hancur semua. Sedangkan bangunan tembok yang depan ini adalah bangunan baru yang digunakan untuk ruang tamu,” imbuhnya.

Beruntung saat kejadian, istri Komari menyelamatkan diri. Yang bersangkutan langsung lari keluar rumah setelah muncul air di dalam rumahnya.

“Tidak lama setelah keluar rumah langsung bruk longsor itu,” ujar Heri.

Kades menambahkan, selain menghancurkan rumah induk, material longsor juga menimpa bangunan ruang tamu, hingga jebol sekitar dua meter persegi. Akibat kejadian tersebut seluruh bangunan rumah tidak dapat difungsikan.

“Sementara Bu Komari mengungsi ke rumah orang tuanya,” jelasnya.

Pascakejadian longsor, warga setempat bergotong royong untuk menyelamatkan barang-barang milik korban. Namun warga belum berani melakukan proses pembersihan material longsor, karena kondisinya masih basah.

“Kondisi tanah ini cukup lembek dan dari atas sana masih ada aliran airnya. Kami khawatir kalau dikeruk justru akan memicu longsor yang lebih besar,” imbuhnya.

Ia melanjutkan, untuk meminimalisir potensi longsor susulan, warga bergotong royong untuk membuat saluran di atas tebing dan dialihkan ke sisi yang lain. “Kalau pembersihannya nunggu kering dulu,” pungkasnya.