Cianjur, Inionline.id – Pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Cianjur belum mencapai angka 100 persen, hal tersebut diungkapkan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI Provinsi Jawa Barat Endang Sisilatusti.
Dirinya menyebutkan ada sekitar 288 SMA/ SMK/ MA/ SLB di Kabupaten Cianjur. Adapun untuk sekolah negeri ada sebanyak 42 sekolah.
Tercatat sebanyak 20 persen sekolah tingkat SMA/SMK/MA/SLB di Cianjur belum melaksanakan PTM terbatas dengan berbagai alasan seperti belum siap, orang tua belum mengizinkan, dan sejumlah hal lainnya.
“Terkait vaksin, peserta didik masih di angka 52 persen. Tenaga pendidik mencapai 98 persen, adapun yang 2 persen karena berbagai kondisi misalnya hamil, atau penyakit bawaan, serta kondisi tertentu,” katanya.
Mendengar kabar tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa barat H. Cecep Gogom (HCG) mengatakan PTM dibeberapa daerah di Jawa barat memang kondisinya tidak sama.
“Kendalanya beragam juga seperti contoh di Kota Bogor ada kejadian kemarin perkelahian antar pelajar yang berujung maut sehingga PTM nya ditunda dulu walaupun angka vaksinasinya bagus dan persiapannya sudah cukup namun karena ada kejadian diluar dugaan tersebut akhirnya PTM Kota Bogor ditunda dulu,” ungkap HCG, Selasa (02/11/2021).
Selain itu keputusan Pemda setempat juga mempengaruhi eksistensi PTM itu sendiri karena walaupun Pemprov Jabar sudah memberikan ruang agar PTM segera dilakukan, tapi tetap kembali ke wilayah masing-masing karena kepala daerah di masing-masing kota-kabupaten sebagai pemegang kendali.
“Lalu kesiapan sekokah juga penting karena ketika hendak menggelar PTM maka sekolah tersebut harus memenuhi persyaratan, rata-rata sekolah yang Komisi V datangi sudah mencoba menggelar PTM walaupun benar-benar dibatasi,” tandas HCG.
Legislator Gerindra tersebut turut memberikan saran kepada KCD VI Disdik Jabar terkait vaksinasi agar diperhatikan betul untuk pemerataannya karena hal tersebut merupakan salah satu solusi agar pandemi Covid-19 segera tuntas.
