Protokol Kesehatan Warga Menurun, PPKM Jawa-Bali Diperpanjang 2 Pekan

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Jawa-Bali kembali melakukan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berlevel selama dua pekan ke depan hingga Senin (29/11). Sejumlah daerah turun level penanganan Covid-19 dalam perpanjangan PPKM kali ini.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan sebanyak 10 kabupaten/kota pindah ke level 2, dan lima daerah berpindah ke level 1.

“Hingga jumlah keseluruhan kabupaten/kota yang masuk ke dalam level 1 menjadi 26 Kabupaten Kota, level 2 menjadi 61 Kabupaten/Kota, dan Level 3 menjadi 41 Kabupaten/Kota. Terkait detail keputusan ini akan kembali dituangkan dalam Inmendagri,” kata Luhut.

Namun, Luhut menyebut kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan (prokes) mulai menurun. Ia khawatir turunnya kepatuhan masyarakat tersebut dapat memicu gelombang ketiga Covid-19.

“Oleh sebab itu, dalam menyambut nataru yang akan datang sebentar lagi, pemerintah akan berkoordinasi untuk mengetatkan penggunaan aplikasi Peduli Lindungi dan protokol kesehatan utamanya di tempat kerumunan,” kata Luhut.

Komandan PPKM Jawa-Bali itu meminta semua pihak tak egois dan mau menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Ia mengingatkan lonjakan kasus Covid-19 yang kini terjadi di sejumlah negara di Eropa.

“Di kesempatan ini, di tengah angka peningkatan kasus di Eropa dan beberapa negara lain yang terus tinggi, saya kembali mengajak kita semuanya untuk tidak egois dan saling berbesar hati agar kita sama-sama bisa menaati kembali protokol kesehatan,” kata dia.

Pemerintah juga akan terus menggenjot akselerasi program vaksinasi Covid-19 terutama vaksinasi dengan target sasaran lansia di wilayah yang capaian vaksinnya masih di bawah 50 persen.

Lonjakan Kasus di 126 Daerah

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mencatat terdapat kenaikan kasus Covid-19 di 126 kabupaten/kota di Indonesia.

Ia menyebut, kenaikan itu banyak disumbang oleh kasus positif yang terjadi di sekolah saat pembelajaran tatap muka (PTM) dan takziah atau kunjungan duka cita.

“Minggu lalu ada 126 kabupaten/ kota naik. Sebagian besar disebabkan kasus positif di sekolah dan takziah,” kata Budi dalam konferensi pers di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (15/11).

Budi mengungkapkan kenaikan itu sudah berlangsung selama 3 pekan. Terkait itu, Kemenkes akan melakukan konsolidasi bersama Mendikbudristek Nadiem Makarim. Ia berharap permasalahan itu dapat diatasi dengan cepat. Sehingga, kata dia, PTM tetap bisa dilaksanakan.

“Saya dan pak Nadiem akan konsolidasi rencananya mudah mudahan Minggu ini kira selesaikan agar tetap tatap muka dengan surveilans aktif,” ujarnya.