Pemerintah Tegaskan untuk Tetap Disiplin Prokes Karena Adanya Tren Kenaikan di 43 Daerah

Berita057 views

Inionline.id – Johnny G Plate Menteri Komunikasi dan Informatika mengatakan, ada lima provinsi yang menjadi sorotan utama terkait penanganan kasus Covid-19, yakni Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur. Bahkan di Pulau Jawa-Bali, tren kenaikan kasus terjadi di 43 Kabupaten/Kota dalam 7 hari terakhir.

Menkominfo memastikan, pemerintah bergerak cepat mengidentifikasi dan melakukan intervensi demi menahan tren kenaikan. Pemerintah juga tetap meminta protokol kesehatan tetap diutamakan masyarakat di tengah relaksasi berbagai kegiatan.

“Masyarakat diminta agar tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di Eropa yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan,” tegas Menkominfo, Selasa (9/11).

Menurut Johnny, relaksasi PPKM berdampak pada kenaikan mobilitas yang cukup tinggi. Peningkatan ini harus diwaspadai, karena terdapat 34 persen Kabupaten/Kota di Jawa Bali yang mobilitasnya tinggi namun tingkat vaksinasinya belum mencapai target.

Untuk itu, pemerintah daerah diminta berperan aktif dan tegas dalam menindak pelanggaran prokes dan memastikan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di tempat perbelanjaan, restoran, wisata, dan yang lain. Menkominfo juga mendorong Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) agar bertindak tegas terhadap pelanggaran protokol kesehatan.

Meski demikian, secara umum kasus Covid-19 di Indonesia tetap terkendali dan terus membaik karena pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang konsisten dan senantiasa dievaluasi pemerintah.

Menurutnya, data dari WHO Indonesia berada pada level 1 penularan Covid-19. Sedangkan menurut Nikkei Indeks pemulihan Covid-19 Indonesia berada diperingkat 41, tertinggi di Asia.

“Kasus konfirmasi di Jawa Bali mengalami penurunan hingga 99 persen dari puncak kasus pada 15 Juli yang lalu,” ujar Johnny.

Namun demikian, Menkominfo meminta masyarakat tetap waspada dan belajar dari pengalaman negara-negara di dunia yang mengalami lonjakan kasus akibat lalainya masyarakat menerapkan protokol kesehatan.

“Meskipun menunjukkan perbaikan, peningkatan kasus masih bisa terjadi,” katanya.