Harapan Kepala BNPB Agar Kalimantan Tak Terendam Banjir Lagi 2022

Antar Daerah257 views

Inionline.id – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto berharap banjir tak melanda wilayah Kalimantan lagi pada 2022 mendatang. Dia mengatakan itu karena cuaca diprediksi buruk pada akhir tahun 2022 mendatang.

“Diharapkan di akhir tahun 2022 tidak terjadi banjir seperti sekarang ini, karena akhir tahun diperkirakan curah hujan akan tinggi seperti sekarang ini,” kata Suharyanto dalam pernyataan resmi, saat meninjau banjir di Kalimantan Tengah, Minggu (21/11).

Sejauh ini, banjir masih melanda sejumlah wilayah Kalimantan sejak sebulan lalu. Termasuk Kalimantan Tengah.

Suharyanto mengatakan BNPB akan meneliti data tentang wilayah yang terdampak banjir untuk mencari solusi terbaik. Dia berharap pemerintah daerah level provinsi dan kabupaten/kota turut bersinergi dengan BNPB.

“Kami BNPB akan menerjunkan tim untuk segera mengambil data dan fakta untuk menentukan solusi jangka pendek dan jangka panjang penanganan banjir di Kalimantan Tengah,” kata Suharyanto.

Dia mengapresiasi penanganan banjir yang sejauh ini telah dilakukan. Menurutnya, masyarakat sudah bisa merasakan manfaatnya. Terutama bantuan yang disalurkan.

Warga yang terdampak, kata dia, juga tidak ada yang mengalami sakit parah. Suharyanto memastikan bantuan akan terus diberikan kepada warga terdampak banjir.

“Karena masyarakat yang terdampak ini tentu saja butuh logistik. Tadi saya lihat setiap hari dapur umum sudah membuat masakan setiap hari. Menunya cukup baik,” kata dia.

Usai diangkat menjadi Kepala BNPB yang baru, Suharyanto langsung menuju Kalimantan Barat untuk meninjau kondisi wilayah yang terendam banjir.

Setelah itu, dia menuju Kalimantan Tengah. Lokasi pertama yang ditinjau yakni Pos Pengungsi Kabupaten Pulang Pisau, Bukit Rawi, Desa Penda Barania. Di pos ini, Suharyanto memastikan kebutuhan logistik masyarakat terdampak tercukupi.

Dia meninjau Jalan Poros Tengah Trans Kalimantan menuju Buntok-Gunung Mas. Kemudian, Pos Pengungsi Jalan Arut, Kota Palangkaraya. Lalu ke pos pengungsi di Gor Sanaman Mantikei dan terakhir di Kompleks Mandai, Pasar Kahayan.