Inionline.id – Chili mengumumkan akan memulai vaksinasi COVID-19 terhadap anak-anak berusia tiga tahun ke atas. Hal itu dilakukan setelah berhasil menginokulasi sekitar 90 persen dari populasi target awalnya.
Jumat (26/11/2021), anak-anak tersebut akan disuntik CoronaVac China yang sudah digunakan untuk anak-anak berusia enam hingga 15 tahun, kata Institut Kesehatan Masyarakat.
Untuk usia 16 hingga 18 tahun, Chili menggunakan vaksin Pfizer/BioNTech.
Keputusan untuk menggunakan suntikan yang berbeda didasarkan pada penelitian dengan CoronaVac di China yang menunjukkan bahwa vaksin China memiliki tingkat reaksi merugikan yang lebih tinggi pada anak-anak yang lebih tua daripada pada yang lebih muda, kata institut itu.
Chili bergabung dengan Venezuela, Kolombia, dan tetangga Argentina dalam memvaksinasi anak-anak sejak usia tiga tahun.
Anak-anak yang lebih kecil juga akan mulai divaksinasi di Eropa, di mana regulator obat UE pada hari Kamis menyetujui suntikan Pfizer/BioNTech untuk digunakan pada anak-anak berusia lima hingga 11 tahun.
Chili, dengan populasi 19 juta, sejauh ini telah memvaksinasi sekitar 13,8 juta orang, lebih dari 90 persen dari kelompok sasaran orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.
Sekitar 1,75 juta orang telah tertular virus di Chili, dan 38.000 telah meninggal, menurut angka resmi.
