Awal Tahun 2022 Australia akan Memulai Vaksinasi COVID-19 Anak 5-11

Internasional057 views

Inionline.id – Mulai Januari 2022 mendatang Pemerintah Australia bakal segera memberikan vaksinasi COVID-19 untuk anak-anak berusia di bawah 12 tahun. Keputusan ini dilakukan demi mempercepat program vaksinasi nasional.

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, menyebut saat ini regulator medis masih meninjau data kesehatan dan keselamatan untuk vaksinasi anak-anak antara usia lima hingga 11 tahun. Karena itu, Australia belum memungkinkan untuk melakukan vaksinasi anak tahun ini.

“Ekspektasi yang telah mereka tetapkan adalah bagian pertama Januari, semoga awal Januari,” kata Hunt kepada program Insiders Australian Broadcast Corp, seperti dilansir Reuters, Minggu (14/11/2021).

Bulan ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan vaksin Pfizer Inc (PFE.N)/BioNTech SE untuk penggunaan luas pada kelompok usia 5-11 tahun. Rekomendasi diberikan usai disahkan Food and Drug Administration (FDA).

Komandan Gugus Tugas COVID-19 Australia, Letnan Jenderal Angkatan Darat John Frewen, mengatakan kepada surat kabar The Age bahwa Australia telah mengamankan pasokan vaksin yang diperlukan.

Data Kementerian Kesehatan pada hari Jumat (12/11) menyebut capaian vaksinasi untuk kalangan usia 16 tahun ke atas sudah di angka yang tinggi, dengan dosis tunggal sudah mencapai 90% dan dua dosis dengan 83%. Untuk kalangan anak-anak usia 12-15 tahun, vaksinasi sudah diberikan hingga 57,5%.

Tingkat vaksinasi yang tinggi di Australia adalah kunci dari keputusannya untuk membuka kembali sebagian perbatasan internasional bulan ini. Langkah ini adalah yang pertama kalinya dilakukan sejak awal pandemi.

Di negara bagian New South Wales dan Victoria, varian Delta masih terus menghantam. Per hari ini (14/11), ada 1.100 kasus Corona yang dilaporkan di kedua negara bagian itu, di mana 5 orang di antaranya meninggal.

Terlepas dari varian Delta yang menyebabkan lockdown berbulan-bulan di dua kota terbesar, Sydney dan Melbourne, terhitung hanya ada 191.000 kasus infeksi COVID-19 dan 1.596 kematian, angka ini jauh lebih rendah daripada banyak negara maju lainnya.

Di Selandia Baru, yang juga belajar hidup dengan virus corona melalui tingkat vaksinasi yang tinggi, melaporkan 207 kasus baru dan satu kematian. Dengan demikian, jumlah total kasus yang dikonfirmasi sejak awal pandemi menjadi 8.331 konfirmasi positif COVID-19 dan dan 34 kematian.