30 PAUD di Kulon Progo Diizinkan untuk Melakukan PTM Terbatas

Pendidikan057 views

Inionline.id – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) baru mengeluarkan izin kepada 30 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Total ada 830 PAUD di wilayah tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo Arif Prastowo mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati dalam mengeluarkan izin PTM terbatas untuk jenjang PAUD dan TK. Kebijakan ini diambil guna mecegah PAUD menjadi penyebab munculnya klaster penyebaran covid-19.

“Sebelum kami mengeluarkan izin PTM, kami terlebih dahulu memastikan ke sekolah-sekolah terkait kesiapan Satgas Covid-19 dan sarana pendukung protokol kesehatan. Kami harus hati-hati dalam menerbitkan izin PTM PAUD dan TK karena usia anak di jenjang ini sangat rentan perpapar covid-19,” kata  Arif di Kulon Progo, Senin, 22 November 2021.

Ia berharap pelaksanaan setiap PAUD dan TK maksimal dalam mengawasi protokol kesehatan selama PTM terbatas. Hal ini agar PAUD dan TK tidak klaster covid-19.

Ia menyebut peran orang tua dalam pengawasan juga sangat penting demi mencegah penyebaran covid-19 di jenjang PAUD dan TK. Sebab, anak-anak pada rentang usia PAUD dan TK masih perlu berbagai pendampingan, khususnya dalam penerapan protokol kesehatan ketika mengikuti kegiatan belajar tatap muka.

“Kunci agar tidak terjadi penularan covid-19 adalah protokol kesehatan ketat sehingga peran pengawas PAUD dan TK serta orang tua siswa adalah hal yang sangat penting,” ujarnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo Baning Rahayujati mengatakan selama pelaksanaan surveilans tahap pertama, pihaknya mencatat ada 94 siswa yang terkonfirmasi positif di 54 sekolah yang melaksanakan surveilans. Rinciannya, terdiri dari 55 siswa SD, 11 siswa SMP dan 28 siswa SMA.

Atas temuan tersebut, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kulon Progo menutup sementara sekolah dengan temuan kasus positif cukup banyak. Gugus tugas juga melakukan tindaklanjut dengan penelusuran kepada kontak erat para siswa yang dinyatakan positif.

“Sampai hari terakhir surveilans tahap pertama, untuk temuannya ada 94 siswa yang positif atau empat persen dari total sampel yang sudah diuji sebanyak 2.221 orang,” ujar Baning.