Tegas ! Dewan Jabar H. Cecep Gogom Minta Jangan Ada Kemudharatan di Kawasan Puncak

Antar Daerah157 views

Bogor, Inionline.id – Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menghidupkan kembali kawasan wisata Rindu Alam di Puncak, Kabupaten Bogor mendapat sorotan dari anggota Komisi V DPRD Jawa Barat H. Cecep Gogom (HCG).

Seperti diketahui saat lawatan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Senin (11/10/21) kemarin, dirinya mengatakan bahwa Pemprov Jabar ingin kembali memanfaatkan kawasan wisata Rindu Alam untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) serta arah pengembangannya akan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

“Ada tiga tahapan yaitu restoran wisata, cafe, dan pujasera. Mau pakai yang mana, kita ambil yang lebih manfaat, lebih maslahat, tidak merugikan dan juga tidak melanggar aturan yang ada,” ungkap Uu Ruzhan.

Mendengar hal tersebut dengan tegas H. Cecep Gogom mengingatkan agar jangan ada kemudharatan di kawasan Puncak Bogor.

“Ya kalo memang terkait selagi itu program untuk mensejahterakan masyarakat wabil khusus masyarakat sekitar itu saya sangat mengapresiasi dan mungkin eksekutif maupun legislatif pasti akan mendukung,” tutur HCG.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini pun memberikan catatan bagi program perbaikan kawasan Rindu Alam dimana hal terpenting jangan mengeksploitasi lingkungan, dan menjaga marwah daripada keindahan alam dan keberadaan alam.

“Harus ditijau juga terkait masalah kemaslahatannya jadi pertimbangannya kemaslahatan dan kemudharatan, memang satu sisi positif satu sisi juga pasti ada negatif, pro-kontra pasti ada, sebab untuk wilayah Kabupaten Bogor mungkin puncak sebagai sorotan yang paling tentatif menjadi sebuah icon wisata,” ujar HCG.

Dirinya pun mengamati saat ini banyak muncul wisata-wisata wilayah atau wisata lokal yang telah didukung lewat Pansus V terkait masalah desa wisata juga ini harus betul-betul bisa mengekspolrasi terkait masalah yang tidak hanya wisata alam tetapi disitu terdapat pula wisata kuliner dan juga edukasi-edukasi yang memang harus dikembangkan.

“Jadi jangan sampai program Pemprov itu betul-betul lebih menguntungkan pihak luar, sebab jika melihat daripada peta dan sektor kawasan puncak ini memang sudah beberapa titik akan dijadikan sebuah destinasi wisata, tapi disitu ada juga wisata-wisata semacam kuliner yang memang mendatangkan investor dari luar, sebab kemampuan Pemprov juga terbatas sehingga dibuka suatu peluang untuk pengembangan-pengembangan tersebut sehingga kebijakan-kebijakan mengendor, dalam arti kendor disini kebijakanpun mungkin bisa lebih leluasa karena ketidakmampuan Pemprov untuk mengambangkan wisata, dan mungkin akhirnya lahan-lahan akan ada peluang-pelung untuk di MOUkan dengan pihak-pihak luar sehingga untuk pengelolaannya mungkin secara perusakan-perusakan alam akan terjadi,” papar HCG, Rabu (13/10/2021).

Politisi Gerindra ini sementara mengapresiasi, namun ranah-ranah yang memang mengakibatkan pencemaran, kemudharatan terhadap masyarakat setempat otomatis itu juga harus dipertimbangkan.