Setelah Persediaan Habis Bulan Ini, Thailand Setop Memakai Vaksin Sinovac

Internasional057 views

Inionline.id – Setelah persediaan vaksin yang ada saat ini habis Pemerintah Thailand mengumumkan akan berhenti menggunakan vaksin Sinovac. Pengumuman ini disampaikan hari ini, Senin (18/10) setelah negara itu menggunakan vaksin COVID-19 buatan China itu secara ekstensif dengan kombinasi vaksin yang dikembangkan Barat.

Senin (18/10/2021), Thailand telah menggunakan lebih dari 31,5 juta dosis vaksin Sinovac sejak Februari lalu, dimulai dengan dua dosis untuk para petugas kesehatan, kelompok berisiko tinggi dan penduduk Phuket, sebuah pulau destinasi liburan yang dibuka kembali untuk turis pada awal skema percobaan.

Pada bulan Juli, Thailand mulai menginokulasi warga dengan vaksin Sinovac sebagai dosis pertama, diikuti oleh vaksin AstraZeneca yang dikembangkan Universitas Oxford, Inggris. Thailand sendiri adalah negara pertama yang menggabungkan vaksin buatan China dan Barat tersebut, yang kemudian menjadi sebuah strategi yang efektif menurut otoritas kesehatannya.

“Kami berharap telah mendistribusikan semua dosis Sinovac pekan ini ini,” kata pejabat kesehatan Thailand, Opas Karnkawinpong. Dikatakannya, program vaksinasi selanjutnya akan beralih dengan menggabungkan vaksin AstraZeneca dengan vaksin Pfizer dan BioNTech.

Thailand tahun depan berencana membeli sekitar 120 juta dosis vaksin COVID-19 secara total, dan telah memesan 60 juta dosis AstraZeneca, vaksin yang diproduksi secara lokal.

Pemerintah Thailand telah menyatakan hanya akan menggunakan vaksin yang efektif melawan varian-varian baru dari virus Corona.

Thailand sejauh ini telah memvaksinasi 36 persen dari perkiraan sekitar 72 juta orang yang tinggal di Thailand, dan berharap mencapai 70 persen pada akhir tahun ini.

Thailand sejauh ini telah mencatat hampir 1,8 juta kasus COVID-19 dan total 18.336 kematian, lebih dari 98 persen dalam tujuh bulan terakhir.