Sandiaga Buka KaTa Kreatif di Aceh untuk Mendorong UMKM Bangkit

Ekonomi057 views

Inionline.id – Sandiaga Uno Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif hadir di Banda Aceh pada Selasa (19/10) dalam pencanangan program Kabupaten Kota Kreatif (KaTa Kreatif).

Pada kesempatan itu, Sandiaga mengungkapkan agar kuliner mie dan kopi asal Aceh terus berkembang, serta menjadi andalan ekonomi kreatif bagi masyarakat. Dia menegaskan, pihaknya akan terus mendorong peningkatan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Hari ini kita mencanangkan satu workshop Kabupaten dan Kota (Kata) Kreatif dan seperti tadi saya belajar langsung untuk membuat kopi Sangiruma. Untuk itu kita ucapkan terima kasih kepada pak Wali untuk fasilitasnya,” kata Sandiaga.

Dia memaparkan, pihaknya terus menggenjot pelaksanaan Gerakan Bangga Buatan Indonesia yang bertujuan mendigitalkan 30 juta pelaku UMKM pada akhir 2023. Hingga Agustus lalu, sudah 10 juta UMKM yang masuk dalam ranah digital. Sehingga, Sandiaga yakin akan dapat mencapai target pada waktunya nanti.

“Jadi lumayan jumlahnya untuk membangkitkan sampai akhir tahun. Harapan kita pelaku UMKM di Aceh bisa berpartisipasi, dan Kota Banda Aceh akan menjadi tuan rumah dari PON 2024. Tadi Pak Wali berpesan agar kita menyiapkan diri, seperti waktu di PON Papua kemarin semua produk ekonomi kreatifnya habis sampai ke topi yang di ujung-ujung enggak dapat, Papeda habis semua. Ini jangan sampai terulang di sini (Aceh),” lanjutnya.

Saat ini, sejumlah produk unggulan ekraf (ekonomi kreatif) Aceh telah dipersiapkan, mulai dari produksi, promosi, hingga pengemasan. Sandiaga berharap, workshop Kata Kreatif dapat mendorong kebangkitan ekonomi lokal.

“Kita memberi pelatihan workshop dan pendampingan tadi saya pesan ke pejabat terkait dan drekandasa menyentuh pelaku perajin UMKM di level akar rumput. Karena mereka ini yang menjadi lokomotif, 97% lapangan kerja di Aceh disumbangkan oleh UMKM,” katanya.

Menurut Sandiaga, sejumlah kuliner Aceh berpotensi mendunia, misalnya Mie Aceh. “Karena yang berbasis mie itu masih sedikit, jadi kalau Mie Aceh bisa kita kembangkan menjadi high value added sehingga harganya meningkat. Sehingga kita bisa buat festival Mie Aceh sedunia sebagai bagian dari spice of the world. Saya ingin melihat ada Mie Aceh di New York, London. Mie Aceh goes to the world,” ungkapnya.