Sampai Para Migran Bisa Kembali Lagi, Melbourne Akan Butuh Banyak Pekerja

Internasional157 views

Inionline.id – Warga sudah mulai melakukan kegiatan kembali dan pihak industri mengatakan akan dibutuhkan banyak pekerja di bulan-bulan mendatang untuk membantu bisnis tumbuh lagi, dengan meningkatnya vaksinasi yang semakin tinggi di Melbourne.

Negara bagian Victoria dengan ibukota Melbourne diperkirakan akan mencapai tingkat vaksinasi dua dosis sebesar 80 persen hari Jumat mendatang, dan dengan itu, semua pembatasan berkenaan dengan pembukaan toko, gym dan tempat hiburan dicabut sepenuhnya.

Paul Guerra dari Kamar Dagang dan Industri Victoria mengatakan dia senang dengan pengumuman dari Menteri Utama Daniel Andrews bahwa bisnis retail akan boleh dibuka kembali hari Jumat.

Dia mengatakan ini akan menjadi hari perayaan bagi bisnis yang akan menjadi awal bagi kembalinya perekonomian di negara tersebut.

Namun dia mengatakan khawatir dengan kemungkinan kekurangan pekerja di bulan-bulan mendatang, dan menekankan pentingnya mahasiswa internasional untuk kembali lagi ke Victoria untuk mengisi lowongan kerja.

“Kami kira kami juga memerlukan para pekerja trampil juga untuk datang,” kata Guerra.

“Bila kita bisa menjalankan sistem karantina di rumah dengan baik, saya kira kita bisa membuka pintu segera bagi para migran trampil untuk segera datang.”

Victoria berencana untuk tidak lagi menerapkan keharusan menjalani karantina bagi kedatangan internasional yang sudah divaksin penuh mulai bulan depan.

Berbagai bisnis lain juga lega dengan pembukaan kembali Melbourne dan seluruh negara bagian Victoria.

Leanne Walsh adalah pemilik dan salah seorang instruktur sebuah sekolah beladiri kecil di Craigieburn, sekitar 37 km dari pusat kota Melbourne dan mengatakan senang untuk bisa menerima kembali murid-murid yang mau belajar beladiri.

“Selama lockdown kami kehilangan kontak dengan murid–murid kami dan sekarang kami harus membangun kembali jaringan,,” katanya.

“Namun kami senang bisa membuka kembali sekolah ini.”

Sekolahnya ditutup hampir sepanjang tahun 2021 namun mengatakan dia bisa bertahan karena adanya bantuan keuangan untuk bidang bisnis yang didapatnya dari pemerintah negara bagian Victoria.

Namun dengan dibukanya kembali, Leanne Walsh mempertanyakan kebijakan yang harus dijalankannya seperti harus mengecek semua murid yang datang yang harus sudah menjalani vaksin dua kali.

“Saya tidak tahu apakah kami akan buka lagi hari Jumat, karena saya harus mencari kejelasan apakah murid-murid harus sudah divaksin dua kali,” katanya.

“Masalah vaksinasi ini yang masih belum jelas karena kami tidak masuk dalam kategori kelompok bisnis gym atau olahraga komunitas,” katanya.

Pemerintah negara bagian Victoria mengatakan bahwa mereka akan memasuki apa yang disebut ‘ekonomi vaksinasi’ ketika 90 persen warga yang berusia 16 tahun ke atas sudah mendapatkan dua dosis, dengan hanya mereka yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh diizinkan untuk mendatangi gym, toko, teater dan tempat-tempat lainnya.

Tingkat vaksinasi 90 persen tersebut diperkirakan akan dicapai 24 November, dan ketika itu pembatasan berapa orang bisa masuk ke sebuah tempat akan dihilangkan sepenuhnya, dan penggunaan masker hanya akan diharuskan di tempat-tempat ‘beresiko tinggi’.

Craigieburn adalah salah satu kawasan yang paling banyak memiliki kasus selama lockdown baru dan menurut Leanne Walsh banyak bisnis setempat sudah tidak sabar lagi untuk membuka kembali usaha mereka.

“Kami hanya ingin kehidupan kembali normal lagi, dan mudah-mudahan orang berani keluar dan melakukan apa yang ingin mereka lakukan,” katanya.

“Perasaan lega’ dengan Victoria dibuka lagi

Berbagai industri di Victoria menyambut baik berbagai pelonggaran yang akan mulai diberlakukan hari Jumat.

Simon Thewlis dari Save Victorian Events mengatakan bahwa pengumuman dibukanya kembali memberi kepastian mengenai apa yang akan terjadi nantinya sesuatu yang sangat dibutuhkan oleh kalangan bisnis.

“Dari perspektif kami, yang penting sekarang mengetahui apa yang diperbolehkan sehingga kami bisa melakukan perencanaan lebih baik.”

Premier Daniel Andrews mengatakan Victoria bisa saja dibuka lebih cepat sebelum tanggal 24 November bila target tingkat vaksinasi 90 persen tercapai sebelum itu.

Dia mengatakan kemarin ‘ekonomi vaksin” adalah bahwa keharusan vaksinasi bagi pekerja dan pengunjung akan berlaku sampai tahun 2022, dan juga keharusan mengenakan masker di beberapa tempat khusus seperti rumah sakit dan transportasi publik.

Gail McHardy direktur eksekutif dari badan bernama Parents Victoria mengatakan para orang tua juga lega bahwa murid-murid sekolah sekarang kembali bisa belajar di kelas.

“Pengumuman Premier tentu saja merupakan hal yang menggembirakan bagi seluruh sekolah di Victoria bahwa kehidupan akan berjalan normal kembali sebelum berakhirnya tahun ajaran 2021,” katanya.

Gail McHardy mengatakan beberapa orang tua dan murid masih ada yang cemas dengan pelajaran tatap muka di sekolah namun mengatakan bahwa sebagian besar akan bisa kembali melakukan kegiatan dengan rasa percaya diri.

Sementara itu, kalangan bisnis pariwisata juga senang dengan masa liburan musim panas.

Felicia Mariani dari Dewan Industri Pariwisata Victoria mengatakan bahwa ini adalah untuk pertama kalinya dalam tiga tahun terakhir industri wisata akan menikmati musim panas, setelah dua tahun sebelumnya terganggu karena kebakaran hutan dan kemudian karena COVID.

“Seluruh industri akan menarik napas lega,” kata Mariani.

“Kita kembali lagi menjadi satu Victoria secara keseluruhan dimana warga dari Melbourne bisa bepergian ke kawasan regional Victoria.”

Pakar kesehatan peringatkan untuk berhati-hati

Asosiasi Medis Australia (AMA) mengatakan bahwa warga Victoria pantas untuk merasa lega dengan tingginya angka vaksinasi.

Namun Presiden AMA Omar Khorshid mengatakan pembatasan mungkin saja diberlakukan kembali bila kasus meningkat tinggi.

“Kita harus mencoba melihat situasi dengan seimbang, bahwa sekarang masih ada seribuan kasus setiap hari,” kata Dr Khorshid.

“Kita harus melihat apakah angka kasus akan meningkat dengan adanya warga yang sudah bisa melakukan kegiatan lagi.”

AMA Victoria sebelumnya sudah meminta agar pembatasan berkenaan COVID tidak dilonggarkan sampai dua minggu setelah tingkat vaksinasi mencapai 80 persen bagi mereka yang berusia 12 tahun ke atas.

Dr Khorshid sekarang mengatakan optimistis dengan rencana yang sudah dibuat Victoria, dengan mengatakan keadaan belum dibuka sepenuhnya walau sudah 80 persen, namun hanya memberikan kebebasan lebih besar bagi mereka yang sudah divaksinasi, strategi yang mendapat dukungan 100 persen dari AMA.

Namun dia mengatakan kasus di Victoria masih lebih tinggi dari New South Wales ketika pelonggaran pembatasan dicabut, sehingga menurut Dr Khorsid, warga masih harus berhati-hati.

“Sistem layanan kesehatan di Victoria sekarang ini cukup kewalahan dengan dokter dan perawat yang kelelahan menangani pasien,” kata Dr Khorshid.

“Sistem layanan kesehatan belum sepenuhnya bisa menangani pasien COCID, dan itulah mengapa pembatasan masih diperlukan.”