Pembukaan Kompetensi Baru Bagi SMK di Kawasan Rebana Metropolitan, Iwan Suryawan Minta Disdik Jabar Cek Kajiannya

Pendidikan257 views

Bandung, Inionline.id – Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kawasan Rebana Metropolitan yaitu Kabupaten Sumedang, Majalengka, Cirebon, Subang, Indramayu, dan Kuningan, serta Kota Cirebon sudah membuka kompetensi keahlian baru.

Tercatat ada 17 sekolah yang sudah memulai program tersebut serta terdapat 12 program keahlian penyelarasan kurikulum SMK berbasis industri Tahun 2021.

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menilai, adanya jurusan baru ini dapat menjadikan sumber daya manusia (SDM) yang mampu menghadapi tantangan di Kawasan Metropolitan Rebana tersebut.

Kemudian, Mantan Pejabat sementara Wali Kota Depok ini menambahkan penambahan jurusan baru juga memicu setiap SMK untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajarannya sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja.

“Penambahan jurusan baru akan meningkatkan kerja sama yang lebih erat antara lembaga pendidikan (SMK) dengan dunia usaha dunia industri (DUDI) dan asosiasi profesi,” tambahnya.

Menanggapi kabar tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Jabar harus mengkaji secara menyeluruh keputusan tersebut.

“Bahwa sekarang mungkin dilakukan untuk kawasan Rebana silahkan, tetapi yang sedang berjalan didaerah-daerah tertentunya juga harus mengikuti atau mendapatkan perlakuan yang sama bahkan harus lebih dahulu,” ungkap Iwan, Selasa (05/10/2021).

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini, kebutuhan didepan juga banyak yang harus dilakukan tidak hanya disekitar kawasan Rebana tersebut, dan dirinya meyakini Dinas Pendidikan sudah ada menunya.

“Harusnya di launching semua bahwa untuk wilayah ini dan ini, maka kompetensi yang dinaikan adalah ini, kebutuhan pasarnya ini, maka kurikulumnya harus menyesuaikan dan masing-masing mempunyai karakter satu sama lainnya berbeda dan saling mendukung terkait dengan hasil dari lulusan SMK tersebut,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Iwan mengatakan bahwa grand design kurikulum harus bisa ditetapkan atau dibuat untuk daerah-daerah lain.

“Mengapa ini penting, karena hal ini berguna untuk menjawab beberapa analisa dan data terkait dengan lulusan SMK yang tentunya kita harus berpikir bagaimana ketika mereka lulus SMK, kompetensi yang dimiliki oleh para siswa SMK ini memang diterima didunia usaha atau dunia kerja dan itu yang harus menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, jadi daerah yang dekat juga harus diberlakukan hal yang sama, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing daerah yang tentunya berbeda-beda satu sama lain,” tutup Iwan.