Pelajar di Bandung Memulai Jalani Tes PCR, Untuk Antisipasi Klaster COVID-19

Pendidikan257 views

Inionline.id – 30 orang siswa dan 3 orang guru SDN 15 Kresna, Cicendo, Kota Bandung menjalani tes PCR. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di lingkungan sekolah.

Jumat (15/10/2021) di SDN 15 Kresna satu persatu siswa didata oleh petugas puskesmas. Usai didata, satu persatu siswa dipersilahkan untuk dilakukan tes PCR.

“Untuk siswa 30 orang sebagai perwakilan seluruh siswa di SD ini. Untuk guru 3 orang, alhamdulillah semua siswa yang mengikuti atau yang ditunjuk ikut PCR itu atas izin orang tua,” kata Kepala Sekolah SDN 15 Kresna Yayat Hidayat.

Yayat mengungkapkan, 30 orang siswa ini merupakan sampel atau mewakili seluruh siswa yang sudah menjalani pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT).

“Tujuannya untuk dijadikan sampel dan bahan evaluasi untuk kelanjutan pelaksanaan PTMT di Kota Bandung,” ungkapnya.

Pihaknya berharap, pelaksanaan PTMT dapat digelar full. Seperti diketahui, saat ini masih terbatas dan belum seluruh siswa mengikuti pembelajaran tatap muka.

“Mudah-mudahan setelah dilakukan PCR ini hasil negatif dan itu jadi tolak ukur keberlanjutan pelaksanaan tatap muka terbatas ini, mudah-mudahan selanjutnya melaksanakan PTM full, secara keseluruhan,” jelasnya.

Jika ada yang positif, pihak akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung dan terkait keberlanjutan PTMT akan mengikuti arahan Dinas Pendidikan Kota Bandung.

“Kami akan koordinasi dengan pihak Dinkes, tindakan tergantung kewilayahan. Saya harapkan semua mendukung pelaksanaan PCR ini, kemudian sekarang yang sudah dilaksanakan PCR akan diistirahatkan 1×24 jam,” tuturnya.

“Apapun hasilnya akan dilaporkan kepada pihak sekolah dan akan ditindaklanjuti oleh Disdik dan Dinkes,” tambahnya.

Sementara itu, Kasi Kelembagaan Peserta Dididik SD Disdik Kota Bandung Risman Al Isneini mengatakan, sekolah yang mengikuti tes PCR ini ada 10 persen.

“Tes PCR ini diambil dari total sekolah yang sudah menggelar PTMT 10 persen. Untuk SD 44 sekolah dari jumlah 400 sekolah yang gelar PTM dan SMP 23 sekolah dan jumlah siswa di setiap sekolah hanya 30 siswa dan 3 guru di setiap sekolah, ini akan berjalan setiap bulan,” kata Risman.

Tak hanya di Bandung, Jawa Barat, Risman menyebut tes PCR ini digelar serentak di seluruh Indonesia. “Ini untuk melihat bahwa pelaksanaan PTMT ini benar-benar sudah berjalan sebagaimana mestinya,” paparnya.

Disdik akan melakukan tindakan terhadap sekolah yang ditemukan siswa yang positif. Tindakan itu dilakukan tergantung seberapa banyak siswa yang terpapar COVID-19.

“Kalau ada yang positif di setiap sekolah ada perhitungan, kalau misalnya dari jumlah 0-0,1 persen akan dilakukan 3T baik kontak langsung dan yang ada di rumahnya, jika di bawah 0,1 persen hanya isoman aja yang positif,” paparnya.

“Jika antara 0-3 persen yang diberhentikan kelas itu saja, jika di bawah 0,5 persen itu hanya di kelas terpapar sekaligus dilakukan penelusuran yang kotak langsung, akan tetapi di atas 5 persen yang dinyatakan positif maka PTMT dihentikan dulu antara 10-14 hari dan dilakukan evaluasi, jika sudah sehat dibuka kembali,” pungkasnya.