Layanan Gangguan Jiwa di Puskesmas Jabar Jarang diketahui Masyarakat, Dewan Jabar H. Iwan Suryawan Tanyakan Sosialisasinya

Headline057 views

Bandung, Inionline.id – Dewi Ambarwati selaku Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menjelaskan bahwa, di lapangan banyak yang tidak tahu bahwa Puskesmas memiliki layanan kesehatan jiwa berbasis masyarakat yang terintegrasi dengan kesehatan primer.

“Masih banyak masyarakat menyangka puskesmas hanya melakulan pelayanan dan pengobatan infeksi saja,” kata Dewi pada hari kesehatan jiwa sedunia, Senin (18/10/2021).

Mendengar hal tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat H. Iwan Suryawan justru balik bertanya dimana sisi sosialisasinya kepada masyarakat.

“Bisa jadi keterbatasan masyarakat dalam memahami informasi layanan kesehatan dipuskesmas, artinya balik lagi ke sosialisasi kepada masyarakat dari pemerintah daerah tentang layanan-layanan Puskesmas,” ujar H. Iwan.

Legislator asal Kota Bogor ini pung mengatakan dengan adanya penanganan orang dengan gangguan jiwa sebetulnya basic dipuskesmas juga sudah ada layanannya sebetulnya dan sekarang antara penyakit menular dan tidak menular pun memiliki potensi kematian yang besar.

“Ketika dilayanan kesehatan dipuskesmas sudah bisa melayani banyak hal yang bisa dikerjakan, itu fungsinya bagaimana masyarakat memahami bahwa dipuskesmas juga sudah bisa melayani beberapa hal yang dilakukan dipuskesmas,” imbuh H. Iwan Suryawan.

Maka dari itu, betapa pentingnya Puskesmas ini menjadi ujung tombak layanan masyarakat ditingkat wilayah yang terendah dan bisa melibatkan kader-kader untuk memberikan informasi ini kepada masyarakat.

Memang jika dalam masalah kesehatan harus dievaluasi atau introspeksi kepada masyarakat karena merasa butuh layanan kesehatan ketika dia sakit padahal sebetulnya kita harus melakukan upaya preventif jangan sampai kita sakit tentunya tadi diberikanlah pemahaman tentang menjaga kesehatan seperti kesehatan jiwa yang diberikan oleh Puskesmas di Dinas Kesehatan dilingkungan.

“Saya dari dulu konsepnya seperti itu, saya ingin masyarakat itu cukup sampai Puskesmas saja, tidak perlu sampai rumah sakit, kalau tidak terlalu parah cukup dipuskesmas, jika memang perlu rujukan dan rujukan secara bertahap ke rumah sakit tipe C, tipe B dan seterusnya,” tandas H. Iwan Suryawan.

Menurutnya, Kunci fungsi puskesmas yang semakin kuat dan support SDM puskesmas harus kuat termasuk keleluasaan Puskesmas dalam mengatur Puskesmasnya tidak kalah penting.