Dua Desa di Sidoarjo Diterjang Puting Beliung, Polisi Turun Tangan Menyerahkan Bantuan

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Beberapa desa di Sidoarjo diterjang hujan dan puting beliung. Polisi turun tangan menyerahkan bantuan ke dua desa. Yakni Desa Mulyodadi dan Desa Pagerngumbuk, Kecamatan Wonoayu.

Polisi juga memberikan material bahan bangunan untuk pembenahan rumah warga terdampak puting beliung yang terjadi Jumat (29/10/2021).

“Kami juga menurunkan personel ke lokasi bencana puting beliung di lima desa Wonoayu, bersama-sama personel TNI, stakeholder terkait dan para relawan untuk melakukan perbaikan rumah-rumah warga yang rusak,” ujar Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro di Desa Mulyodadi, Wonoayu Sabtu (30/10/2021).

Usai penyerahan bantuan Kusumo mengendarai motor dan melihat langsung rumah-rumah warga yang rusak. Kusumo juga bertemu warga yang terdampak puting beliung. Meski tak ada korban jiwa, peristiwa ini membuat prihatin.

“Semoga tidak ada lagi bencana, segera membaik dan perbaikan rumah warga akan kami upayakan bersama-sama,” tambahnya.

Selain dua desa tersebut, angin puting beliung juga melanda tiga desa lainnya di Wonoayu. Antara lain Desa Plaosan, Desa Wonokalang serta Desa Karangpuri.

Camat Wonoayu Probo Agus Sunarno menjelaskan kerusakan di Desa Pagerngumbuk paling parah. Ada 85 rumah rusak, Desa Mulyodadi 56 rumah rusak, Desa Plaosan dan Desa Karangpuri 3 rumah rusak, serta Desa Wonokalang 1 rumah rusak.

“Kebanyakan kerusakan rumah warga ada pada bagian atap. Tidak ada korban jiwa. Saat ini upaya yang dilakukan mengupayakan perbaikan rumah warga yang rusak dan penyaluran bantuan sosial kepada warga terdampak,” kata Probo.

Peristiwa angin puting beliung di Sidoarjo terjang 5 desa terjadi Jumat (29/10/2021) sekitar pukul 15.30 WIB. Warga mengaku terkejut, saat mengetahui atap rumahnya porak-poranda tersapu angin.

Seperti disampaikan Reni Lidyawati (32), warga Dusun Bendet, RT 3, RW 3, Desa Pagerngumbuk, Wonoayu. Dirinya bersama suami dan satu anaknya sedang berada di dalam rumah.

“Tahunya atap rumah sudah rusak. Ternyata telah tersapu angin puting beliung,” tandas Lidyawati