Capaian Vaksinasi Menjadi Acuan, 12 Daerah di Jawa Tengah Jadi Naik ke PPKM-3

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Capaian vaksinasi dijadikan salah satu acuan dalam penerapan level PPKM. Hasilnya 12 daerah di Jawa Tengah uang sebelumnya berada di level 2 naik ke level 3 dalam perpanjangan PPKM terbaru.

“Sekarang vaksinasi menjadi indikator leveling,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo lewat pesan singkat, Selasa (5/10).

Yulianto juga memberikan gambar berupa catatan pedoman penetapan level wilayah yang menyebutkan penurunan dari level 3 ke level 2 yaitu capaian vaksinasi total minimal 50%, vaksinasi Lansia minimal 40%. Kemudian penurunan dari Level 2 ke level1 syaratnya capaian vaksinasi total minimal 70 persen, vaksinasi lansia minimal 60 persen. Selain itu wilayah aglomerasi untuk indikator capaian vaksinasi penilaian mengikuti Kabupaten Kota dengan capaian vaksinasi terendah.

Dari catatan detikcom berdasarkan pengumumann perpanjangan PPKM dua pekan lalu dengan yang terbaru, ada 12 daerah berubah level dari 2 ke 3 dan ada 7 daerah turun level dari level 3 ke 2. Daerah yang turun level didominasi dari Solo Raya. Berikut datanya:

– Naik level dari level 2 ke level 3:
1. Kabupaten Temanggung
2. Kabupaten Rembang
3. Kabupaten Pemalang
4. Kabupaten Pati
5. Kabupaten Kudus
6. Kota Pekalongan
7. Kabupaten Banjarnegara
8. Kabupaten Pekalongan
9. Kabupaten Jepara
10. Kabupaten Grobogan
11. Kabupaten Blora
12. Kabupaten Batang

Baca juga:
Viral Mumtaz Rais Sumbang Ponpes Gus Miftah-Minta Dukungan Pemilu 2024
– Turun dari level 3 ke level 2:
1. Kabupaten Wonogiri
2. Kabupaten Sukoharjo
3. Kabupaten Sragen
4. Kota Surakarta (Solo)
5. Kabupaten Klaten
6. Kabupaten Karanganyar
7. Kabupaten Boyolali.

Beberapa daerah memang menyebut ada jumlah capaian vaksinasi yang kurang dari target penentuan leveling PPKM. Di Kabupaten Grobogan, secara total vaksinasi di baru mencapai 31,19 persen dari total 1.140.272 jiwa. Namun untuk target khusus seperti tenaga pendidik dan pelayanan kesehatan sudah mencapai 100 persen.

“Banyak indikator kenapa PPKM di Kabupaten Grobogan naik kembali menjadi level 3. Indikatornya adalah salah satunya terkait vaksinasi,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Selamet, Selasa (5/10).

Di Kabupaten Kudus, capaian terendah dalam. Vaksinasi ada pada target lansia. Dari data vaksinasi Kabupaten Kudus per 4 Oktober 2021 target lansia ada 71.098 ribu. Capaian dosis pertama baru 27,4 persen atau 19.489 dan dosis kedua 15,3 persen atau 10.849 orang.

“Itu terkait indikatornya dari vaksinasi lansia (kelompok lanjut usia). Jadi vaksinasi lansia itu perlu digerebek karena mengingat kita koordinasikan dengan pihak dari DKK dan vaksinator di desa itu lansia jarang yang mempunyai KTP, tidak ada yang punya KTP,” kata Bupati Kudus HM Hartopo kepada wartawan ditemui di Balai Desa Singocandi, Kecamatan Kota, Selasa (5/10/2021).

“Padahal SOP harus ada NIK-nya,” sambung Hartopo.

Sedangkan secara keseluruhan capaian vaksinasi di Kudus mencapai 46 persen atau 306.089 orang menerima dosis pertama dan 26,6 persen atau 170.794 orang menerima dosis dua. Adapun target penerima vaksin di Kudus totalnya ada 665.884 orang.

Sementara itu di Kota Pekalongan, capaian vaksinasi secara keseluruhan sudah mencapai 53,8 persen. Namun sama seperti Kudus, target vaksinasi lansia masih rendah. Dua daerah itu terus menggenjot percepatan vaksinasi untuk lansia dengan sekaligus memecahkan problemnya.

“Secara umum sebenarnya sudah tercapai yakni 53,8 persen, data per kemarin. Lansia kita mencapai 32,9 persen, masih jauh dari target 40 persen,” kata Kadinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto.

Di Kabupaten Batang, Bupati, Wihaji juga mengungkap penyebab kenaikan level ini karena pencapaian vaksinasi COVID-19 yang dinilai masih rendah. Stok vaksin juga sempat kosong dua pekan lalu, namun kini sudah dikoordinasikan dengan Pemprov Jateng dan sudah datang bantuan dari berbagai pihak.

“Tadi saya cek saya tanya, kita dianggap rendah karena vaksinnya, masih 28 persen. Tadi saya telepon ke dinas kesehatan bulan Oktober harus 50 persen. Intinya kalau vaksinya ada, beliau (kepala dinas) sanggup pencapaian 50 persen,” kata Wihaji saat dihubungi detikcom via telepon, Selasa (5/10).

Di Temanggung, capaian vaksinasi belum mencapai 50 persen. Namun Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq menyebut tenaga medis sudah siap untuk percepatan hanya saja stok vaksin dari Kemenkes belum memadai.

“Temanggung masuk level 3 bukan dikarenakan kondisi COVID-19 yang naik. Dari enam indikator dan juga dari kapasitas pemerintah daerah sesungguhnya semuanya berada di level 2, akan tetapi hanya karena satu faktor yaitu capaian vaksinasi yang belum 50 persen sehingga kita levelnya dinaikkan ke level 3,” kata Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq kepada wartawan di Temanggung, Selasa (5/10).

“Capaian vaksinasi yang belum 50 persen ini terjadi karena memang suplai vaksin ke Kabupaten Temanggung yang selama ini masih kurang. Kapasitas kerja teman-teman kita di Dinas Kesehatan, di Puskesmas dan juga seluruh pemerintahan dan instansi yang ada di Kabupaten Temanggung sangat mampu untuk memvaksin 50 persen, bahkan 100 persen itu sangat mampu kalau vaksinnya tersedia, ” imbuhnya.

Hal sendada juga diungkapkan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq pun mengeluhkan ketersediaan vaksin Corona atau COVID-19 yang menurutnya langka.

“Naiknya level ini (dari 2 ke 3) bukan karena banyaknya orang yang kena COVID, melainkan karena jumlah orang yang divaksin, sedangkan vaksin langka dan susah. Kami sudah cari ke mana-mana, sampai telepon ke Jakarta dan ke mana-mana,” kata Fadia saat dihubungi wartawan, Selasa (5/10/2021).

Serapan vaksinasi di Kabupaten Pekalongan total 45,21 persen atau 338.143. Jumlah tersebut terbagi 229.487 atau 30,68 persen untuk dosis pertama, lalu dosis kedua sebanyak 106.776 atau 14,28 persen, dan untuk dosis ketiga 1.880 atau 0,25 persen dari sasaran vaksinasi 747.881.