Ahli Khawatir Gelombang 3 Karena Maraknya Pasien Baru Covid

Berita157 views

Inionline.id – Dicky Budiman Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, mengatakan gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia bisa menjadi dekat karena kemunculan banyak pasien Covid-19 baru di rumah sakit.

Pernyataan itu Dicky sampaikan merespon laporan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) yang RS mulai kedatangan pasien Covid-19 yang membutuhkan rawat inap. Fenomena ini dikhawatirkan menjadi pertanda bahwa gelombang ketiga Covid-19 di Indonesia semakin dekat.

“Jadi ini fenomena serius, meski prediksinya lonjakan terjadi pada akhir tahun atau awal tahun depan, tapi proses [lonjakan] bisa dimulai perlahan sejak 1-2 bulan sebelumnya,” kata Dicky saat dihubungi, Selasa (19/10).

Dicky menjelaskan lonjakan Covid-19 tak terjadi secara langsung, melainkan bertahap. Kenaikan kasus Covid-19 harian mungkin bisa jadi tak terlihat karena faktor pelaporan yang tak aktual.

Namun kemungkinan terjadinya lonjakan kasus dalam waktu dekat bisa ditandai dengan kemunculan banyak pasien Covid-19 di rumah sakit.

“Fakta ada banyak pasien Covid-19 di RS ini jadi awal bahwa situasi menjadi sangat serius. Kenaikan kasus bisa terjadi bertahap, bergantung pada kekuatan deteksi dan penelusuran Covid-19 di daerah,” tuturnya.

Kendati prediksi gelombang pertama Covid-19 semakin dekat, Panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ini juga mengatakan bahwa ada sisi positif yang bisa diambil ketika mengetahui ada kenaikan jumlah pasien Covid-19 di rumah sakit.

Menurut Dicky, laporan kemunculan pasien Covid-19 baru bisa membantu menyadarkan pemerintah agar lebih serius mengatasi pandemi di Indonesia. Selain meningkatkan upaya testing dan tracing, pemerintah juga harus mulai meningkatkan pemeriksaan dengan metode Whole Genome Sequencing (WGS) untuk mencari varian baru.

“Jadi ini sinyal juga bahwa kita harus meningkatkan 3M, 3T, dan meningkatkan WGS untuk mencari varian baru. Pelonggaran di sana-sini juga harus dilakukan dengan hati-hati,” ujar Dicky.

Sebelumnya PAPDI meminta pemerintah dan masyarakat waspada perihal ancaman gelombang ketiga Covid-19 karena fenomena peningkatan rawat inap pasien Covid-19 di RS.

Wakil Sekretaris Jenderal PAPDI, Adityo Susilo mengatakan fenomena kedatangan pasien Covid-19 baru ini mulai bermunculan di sejumlah rumah sakit di Jakarta, salah satunya di RSCM.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 17 Oktober 2021, keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) selama sepekan terakhir berada di angka 4,9 persen. Angka ini terhitung cukup rendah ketimbang saat gelombang kedua pada Juli-September lalu saat BOR mencapai 100 persen.

Jika dirinci per provinsi, Papua merupakan daerah dengan keterpakaian BOR tertinggi, meski hanya di angka 13,09 persen. Sementara di DKI Jakarta keterpakaian tempat tidur di angka 4,8 persen.