Vaksinasi Disabilitas di Jabar Mencapai 61 Ribu Dosis, Tembus 101%

Nasional057 views

Inionline.id – Vaksinasi untuk disabilitas di Jawa Barat sudah melebihi target yang ditetapkan. Dinas Sosial Provinsi Jawa Barat mencatat, per Kamis (23/9), capaian vaksinasi dosis pertama untuk disabilitas mencapai 61.438 dosis atau sekitar 101,01 persen.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mengatakan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat menargetkan 60.824 penyandang disabilitas divaksin dua kali dosis. Stok vaksin yang disediakan sebanyak 121.288 dosis.

“Saya laporkan tugas sudah dilaksanakan dengan baik. Kita sudah melebihi target, izinkan kami subsidi silang yang kurang di sini kita ambil dari mana yang penting semua mendapatkan vaksinasi dengan lengkap,” ujar Kang Emil dikutip dalam laman Jabarprov.go.id, Senin (27/9/2021).

Dalam acara Gebyar Vaksinasi bagi penyandang Disabilitas Jabar di SLB Negeri Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (25/9) itu, Kang Emil juga mengungkapkan capaian vaksinasi Jawa Barat per tanggal 24 September 2021 mencapai 21.658.726 dosis vaksin yang sudah disuntikkan.

“Jadi kalau pakai jumlah dosis, Jawa Barat itu paling banyak se-Indonesia, per hari ini, harian kami itu 311.000 per hari. Itu juga tertinggi se-Indonesia, jadi saya juga agak tenang” tambah kang Emil.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Republik Indonesia, Angkie Yudistia menyambut baik capaian vaksinasi khusus disabilitas di Jabar. Secara keseluruhan vaksin yang disiapkan untuk penyandang disabilitas di Indonesia adalah 450.000 dosis yang merupakan jenis Sinopharm.

“Hibah jenis sinopharm ini dari raja UEA. Jadi tanggung jawabnya cukup luar biasa banget,” kata Angkie.

Angkie melanjutkan, Jawa Barat, mendapatkan alokasi vaksin disabilitas sebanyak target sasaran 60.824 atau 121.648 dosis. Untuk dosis satu ini melebihi target sebanyak 101 persen untuk dosis satu. Untuk Kota Bandung mendapatkan alokasi 13.755 dan sudah 100 persen realisasinya untuk dosis pertama.

Menurutnya, vaksinasi untuk penyandang disabilitas menjadi tantangan yang sangat luar biasa dan memiliki kesulitan tingkat tinggi. Angkie bahkan mengungkapkan sempat kehilangan harapan penyandang disabilitas dapat mencapai kekebalan komunal.

“Jujur vaksinasi ini tantangan yang sangat luar biasa khususnya untuk penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas memiliki kerentanan yang sangat luar biasa dengan ragam disabilitas yang sangat beragam,” tutur Angkie.

Ia juga mengungkapkan akses yang dimiliki sangat terbatas dan juga banyak misinformasi tentang vaksin. Menurutnya, banyak teman-teman disabilitas yang tidak terlalu banyak mendapatkan informasi untuk divaksin. Hingga akhirnya gebyar vaksinasi dilaksanakan serentak di 20 kabupaten/kota, dan di luar dugaan, Jawa Barat dapat melebihi target.