Untuk Siapa Sajakah Vaksin Moderna? Simak Penjelasannya

Berita157 views

Inionline.id – Vaksin Moderna adalah salah satu jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi COVID-19. Pada Juli lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun sudah memberikan Emergency Use Authorization (EUA).

Vaksin Moderna adalah vaksin yang dikembangkan dengan platform MRNA. Vaksin Moderna diproduksi oleh Moderna TX, Inc USA dan diperoleh dari COVAX facility, sehingga vaksin jenis ini dapat digunakan dalam program vaksinasi.

Lantas, siapa saja yang bisa mendapatkan vaksin Moderna? Untuk menjawab pertanyaan itu, simak penjelasan di bawah ini.

Vaksin Moderna Adalah untuk Booster Nakes dan Warga Belum Pernah Divaksin
Melansir situs Kementerian Kesehatan, vaksin Moderna adalah digunakan untuk tenaga kesehatan (nakes) dan tenaga penunjang kesehatan sebagai dosis vaksin ketiga. Pemberian dosis ketiga ini suda mendapat rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional. Hal ini mengacu pada surat Kemenkes nomor 71/ITAGI/Adm/VII/2021 tanggal 8 Juli 2021.

Selain nakes, vaksin Moderna adalah bisa digunakan oleh ibu hamil dan masyarakat yang belum divaksin. Vaksin Moderna diberikan dua dosis dengan interval 4 minggu bagi masyarakat yang belum divaksin. Adapun dosis yang diberikan 0,5 ml dengan dua kali penyuntikan.

Sementara untuk ibu hamil, dosis pertama vaksin Moderna adalah bisa diberikan kalau usia kandungan menginjak trimester kedua kehamilan. Sedangkan dosis kedua, diberikan sesuai dengan interval dan jenis vaksin. Sebagai contoh, kalau yang digunakan adalah vaksin Moderna, interval dosis 1 dan dosis 2 yakni 4 minggu.

Vaksin Moderna Adalah Apa Kandungannya?

Mengutip laman resmi BPOM, vaksin Moderna digunakan sebagai indikasi pencegahan COVID-19. Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito menjelaskan, vaksin Moderna adalah vaksin pertama yang menggunakan platform mRNA dan sudah mendapat EUA dari BPOM. Vaksin Moderna adalah vaksin yang diberikan oleh pemerintah Amerika Serkat dan disalurkan melalui skema COVAX facilitu. Vaksin ini juga sebagai bantuan yang diberikan kepada pemerintah Indonesia.

Vaksin Moderna Adalah Apa Efek Sampingnya?

Usai mengetahui pengertian vaksin Moderna, selanjutnya penting pula mengetahui efek samping dari vaksin Moderna. BPOM sudah melakukan pengkajian dengan Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19, juga Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Hal ini berkaitan dengan keamanan efikasi dari vaksin Moderna.

Dari hasil itu, sambung Penny, vaksin Moderna menunjukkan keamanan yang baik. Vaksin Moderna menimbulkan reaksi lokal ataupun sistematik dengan tingkat keparahan 1 dan 2. Masih mengutip situs pom.go.id, efek samping dari vaksin Moderna adalah nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi juga menggigil.

Sedangkan untuk data efikasi, berdasarkan data uji klinis fase 3 pada November 2020, efikasi vaksin Moderna adalah untuk mencegah virus Corona. Pada usia 18 hingga di bawah 65 tahun, efikasinya mencapai 94,1%. Sementara untuk usia 65 tahun ke atas, efikasinya berkisar 86,4%. Hasil ini didapat mealui pengataman mulai dari hari ke-14 setelah suntik dosis kedua.

Ketentuan Penyimpanan Vaksin Moderna

Satu hal unik dari vaksin Moderna adalah terkait penyimpanannya. Karena vaksin Moderna merupakan vaksin Mrna, vaksin Moderna memerlukan penyimpanan yang berbeda dengan jenis vaksin lain. Penny menyebutkan, suhu yang dibutuhkan untuk menyimpan vaksin Moderna adalah -200 C

Demikian informasi mengenai vaksin Moderna adalah untuk siapa saja. Mari dukung program vaksinasi untuk terus menekan penularan virus Corona.