Uji Coba Rudal Korea Utara Semakin Menggila

Internasional057 views

Inionline.id  Korea Utara (Korut) lagi-lagi melakukan uji coba penembakan peluru kendali atau rudal. Setidaknya, dalam sepekan ini Korea Utara dilaporkan sudah melakukan uji coba rudal sebanyak tiga kali yang membuat negara tetangga siaga.

Baru-baru ini, Korea Utara mengklaim sukses menguji coba ‘sistem rudal yang dimuat kereta api’ pada Rabu (15/9) waktu setempat. Sistem rudal itu diklaim dirancang untuk menangkal setiap kekuatan yang mengancam Korut.

Dilansir Reuters, Kamis (16/9/2021), kantor berita Korut, Korean Central News Agency (KCNA) dalam laporan terbarunya mengklaim rudal yang diluncurkan dari kereta api itu berhasil mengudara sejauh 800 kilometer sebelum mengenai target di lautan atau di lepas pantai timur Korut.

Otoritas Korea Selatan (Korsel) dan Jepang melaporkan pada Rabu (15/9) waktu setempat bahwa mereka mendeteksi peluncuran dua rudal balistik dari Korut, beberapa hari setelah rezim komunis itu menguji tembak rudal jelajah yang diperkirakan para analis bisa memiliki kemampuan nuklir.

Laporan KCNA menyebut bahwa uji coba terbaru itu dilakukan resimen rudal yang dimuat kereta api yang telah direncanakan sejak awal tahun ini. Foto-foto yang dirilis media nasional Korut menunjukkan sebuah rudal berwarna hijau zaitun diluncurkan ke udara meninggalkan kepulan asap dan kobaran api.

“Sistem rudal yang dimuat kereta api berfungsi sebagai sarana serangan balik yang efisien yang mampu memberikan pukulan bersamaan terhadap kekuatan yang memberikan ancaman,” sebut Pak Jong Chon, seorang Marsekal Korut dan anggota Presidium Politburo Partai Buruh Korea yang mengawasi uji coba sistem rudal itu, seperti dikutip KCNA.

Tampak bahwa rudal itu ditembakkan dari atap sebuah kereta yang diparkir di jalur rel sebuah area pegunungan. Korsel dalam laporannya menyebut rudal balistik Korut itu diluncurkan dari area pedalaman di wilayah Yangdok, Korut bagian tengah.

Masih dilansir KCNA, bahwa ada rencana untuk memperluas resimen rudal yang dimuat kereta api menjadi kekuatan seukuran brigade di masa mendatang, dan untuk melakukan latihan demi meraup ‘pengalaman operasional untuk perang yang sebenarnya’. Pak menyatakan bahwa militer Korut harus mempersiapkan rencana taktis untuk mengerahkan sistem ini di berbagai wilayah lainnya.

Uji coba rudal Korut itu dilakukan pada hari yang sama dengan negara tetangganya, Korsel, yang menguji tembak rudal balistik kapal selam (SLBM). Korsel menjadi negara pertama di dunia yang mengembangkan SLBM tanpa memiliki senjata nuklir.

KCNA juga melaporkan pada awal pekan ini Korea Utara telah menguji coba ‘rudal jelajah jarak jauh’ selama akhir pekan lalu. Uji coba tembak rudal ini di tengah kebuntuan panjang dengan Amerika Serikat mengenai denuklirisasi.

Senin (13/9), uji coba tembak rudal ini berlangsung pada Sabtu (11/9) dan Minggu (12/9), yang diamati oleh pejabat tingkat tinggi. KCNA menambahkan uji coba yang dilakukan berhasil.

Rudal-rudal itu menempuh perjalanan selama 7.580 detik di sepanjang ‘orbit penerbangan oval dan pola-8’ di atas Korea Utara dan perairan teritorialnya, dan mencapai target 1.500 kilometer jauhnya.

Laporan itu menyebut rudal itu sebagai ‘senjata strategis yang sangat penting’, KCNA menambahkan bahwa secara keseluruhan, efisiensi dan kepraktisan operasi sistem senjata dipastikan sangat baik.

rudal korut

Dikatakan juga bahwa pengembangan sistem rudal memiliki ‘signifikansi strategis’, memberi Korea Utara alat pencegahan lain yang efektif untuk melindungi negara dan membantu dengan kuat menahan manuver militer pasukan musuh’.

Dilansir Reuters, Patroli Pantai Jepang menyebut objek yang ditembakkan Korut bisa jadi rudal balistik. Rudal-rudal Korut itu disebut mengudara sejauh 800 Km hingga mencapai ketinggian maksimum 60 Km sebelum jatuh ke laut.

“Korea Utara menembakkan dua rudal balistik tak teridentifikasi dari area pedalaman di tengah wilayahnya menuju pantai timur, dan otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan analisis secara detail untuk informasi lebih lanjut,” sebut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Korsel) atau JCS.

JCS menambahkan bahwa militer Korsel meningkatkan level pengawasannya dan menjaga kesiapan penuh dalam kerja sama erat dengan AS. Komando Indo-Pasifik militer AS secara terpisah menyebut peluncuran rudal Korut itu tidak memberikan ancaman segera untuk para personel, wilayah maupun sekutu-sekutu AS.

Korea Utara klaim sukses uji coba 'sistem rudal yang dimuat kereta api'. Sistem rudal itu diklaim dirancang untuk menangkal setiap kekuatan yang ancam Korut.

Perdana Menteri (PM) Jepang, Yoshihide Suga menyebut peluncuran rudal Korut itu ‘keterlaluan’. Suga juga mengecam keras aktivitas balistik terbaru Korea Utara yang disebut menjadi ancaman bagi perdamaian dan keamanan di kawasan.

Patroli Pantai Jepang, dalam pernyataannya, menyebut rudal-rudal Korut jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang. Baik Suga maupun Presiden Korsel, Moon Jae-In, dijadwalkan menggelar rapat dengan dewan keamanan nasional untuk membahas peluncuran rudal Korut itu.