UEA Mengirim 450 Ribu Vaksin Covid untuk Kalangan Disabilitas RI

Nasional057 views

Inionline.id – Indonesia mendapat hibah vaksin Covid-19 Sinopharm dari Uni Emirat Arab (UEA) sebanyak 450 ribu dosis. Seluruh vaksin ini bakal digunakan untuk vaksinasi penyandang disabilitas di Indonesia.

Staf Khusus Presiden Bidang Sosial, Angkie Yudistia mengatakan sebanyak 225 ribu target sasaran penyandang disabilitas beserta pendampingnya sudah terdata sebagai penerima vaksin. Sebanyak 95 persen di antaranya sudah mendapat suntikkan vaksin dosis pertama menggunakan vaksin hibah ini.

“Pemerintah Indonesia mendapat hibah 450 ribu dosis vaksin Covid-19 dari UEA. Sebanyak 225 ribu target sasaran penyandang disabilitas dan pendamping, untuk dosis satu sudah 95 persen,” kata Angkie saat ditemui di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (29/9).

Dia mengatakan vaksinasi untuk penyandang disabilitas dilakukan di 6 provinsi di Pulau Jawa. Di antaranya Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DI Yogyakarta, dan DKI Jakarta.

Angkie juga menyebut dengan capaian vaksinasi Covid-19 sebanyak 95 persen ke penyandang disabilitas, maka kekebalan kelompok atau herd immunity untuk kelompok ini sudah terbentuk.

“Karena kolaborasi antara kementerian ini, vaksinasi untuk 6 provinsi mencapai 95 persen, artinya herd immunity penyandang disabilitas sudah terbentuk,” ujarnya.

Angkie juga menyampaikan vaksinasi dosis dua kepada para penyandang disabilitas masih berjalan. Sejauh ini, capaian vaksinasi dosis dua kepada penyandang disabilitas baru 20 persen.

“Saat ini dosis dua sedang berjalan, baru 20 persen,” kata dia.

Penyandang Disabilitas Enggan Ikut Vaksinasi Covid-19

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan, ada sekitar 280 ribu orang penyandang disabilitas yang tercatat dalam pendataan Kemensos. Ia mengaku, ada beberapa penyandang disabilitas yang ditemui Kemensos enggan menerima vaksin Covid-19.

Risma mengaku ada ketakutan akan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) kepada penyandang disabilitas jika mendapat vaksin Covid-19. Pihak keluarga juga keberatan dengan program vaksinasi Covid-19.

“Memang ada yang keluarganya tidak mau karena takut berimplikasi negatif ke putranya. Ini PR kita bersama untuk melakukan kampanye supaya keluarganya mau ikut program vaksinasi Covid-19,” kata Risma.

Sejauh ini, program vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah mencapai 89,2 juta orang untuk dosis pertama, dan 50 juta orang untuk dosis kedua. Jumlah ini masih jauh dari target sasaran vaksinasi Covid-19 sebanyak 208 juta warga.