Topi Bulu Berang-berang Milik Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga 20 Miliar Rupiah

Inionline.id – Napoleon Bonaparte adalah seorang tokoh sejarah yang kontroversial dan masih banyak dibicarakan hingga saat ini. Bukan hanya pencapaiannya yang menjadi bahan diskusi, sosok eksentrik kaisar Prancis itu juga menjadi pembahasan menarik di antara sejarawan. Sampai saat ini, Bonaparte masih menyimpan daya tarik yang kuat. Terbukti, topi peninggalannya saja laku dilelang dengan harga puluhan miliar rupiah.

Dilansir Hypebeast (28/9/2021), topi bulu berang-berang milik Napoleon Bonaparte terjual di rumah lelang Sotheby’s, Paris, Prancis. Nilainya melebihi ekspektasi awal, yaitu $587 ribu. Topi hitam polos itu dibawa pulang kolektor dengan menebus $1,4 juta atau sekitar Rp20 miliar.

Topi Saksi Kemenangan Bonaparte di Medan Perang

Dilansir Forbes (28/9/2021), topi itu diyakini sebagai peninggalan Napoleon Bonaparte karena ukurannya pas dengan kepala sang penguasa dari Corsica. Selain itu, di dalamnya ditemukan dua helai rambut yang mengandung DNA sang kaisar.

Selama masa kekuasaannya, Bonaparte diperkirakan memiliki 120 topi. Walaupun begitu, saat ini hanya sekitar dua puluh buah topi yang masih tersisa. Topi yang dilelang ini dikenakan oleh Napoleon pada 1807 selama sepuluh bulan. Kemungkinan besar, topi ini juga dipakainya selama perang Iena, Friedland, dan Eylaun.

Diyakini bahwa topi bicorne ini dikenakan sang kaisar ketika kampanye kemenangannya pada 1807. Kemenangan ini berakhir dengan Perjanjian Tilsit yang menyatakan pembagian wilayah Eropa oleh Bonaparte dan Alexander I dari Rusia.

Dimiliki Bangsawan Skotlandia sampai 2015

Menurut Thierry de Lachaise, Direktur Senior Sotheby, setelah Napoleon meninggalkan Dresden, pelayannya memberikan topi itu kepada Jean-Baptiste Kuhnel, seorang pekerja di Istana Bruhl-Marcolini.

Pada 1814, bangsawan Skotlandia Sir Michael Shaw-Stewart mendapatkan topi ini dan menyimpannya hingga 2015. “Saya tidak akan mengatakan berapa harga yang saya pasang untuk itu (topi Napoleon), tetapi setelah mendapatkannya saya tahu bahwa tidak ada harga yang akan menggoda saya untuk berpisah dengannya,” tulis Shaw-Stewart pada buku hariannya saat itu, dikutip dari Artnet News.

“Saya menganggapnya sebagai hal yang penting dan menarik untuk dimiliki. Saya tidak akan menyia-nyiakan perawatan atau biaya,” tambahnya.

Meskipun Shaw-Stewart bertekad untuk tidak berpisah dengan topi Napoleon Bonaparte, kenyataannya topi itu berakhir di rumah lelang Christie, Inggris. Harganya saat itu mencapai $530 ribu atau sekitar Rp7,6 miliar.