Testing Covid-19 Merosot, Kemenkes Klaim Imbas dari Migrasi Data

Nasional157 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut migrasi alias perpindahan data pemerintah daerah ke sistem new all record (NAR) milik pemerintah pusat berimbas pada hasil pemeriksaan warga terhadap virus corona (Covid-19).

Pada Kamis (16/9) diketahui capaian testing harian merosot menjadi hanya 54.766 orang yang diperiksa dalam sehari. Padahal, capaian testing pemerintah dalam belakangan ini konsisten di atas 100 ribu orang yang diperiksa dalam sehari.

“Testing turun kemarin karena ada data migrasi ke NAR untuk antigen. Jadi banyak yang belum masuk ya,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (17/9).

Nadia memastikan bahwa target pemerintah dalam hal testing tidak akan diturunkan. Pemerintah pusat menurutnya juga telah menetapkan target testing harian di masing-masing provinsi sesuai laju sebaran kasus di daerahnya.

Seperti dalam Inmendagri Nomor 42 Tahun 2021 yang mengatur 128 kabupaten/kota di Jawa-Bali yang melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2. Maka kumulatif testing harian di ratusan daerah itu harus menghasilkan setidaknya 68.000 orang yang diperiksa dalam sehari.

Capaian pemeriksaan Covid-19 di Indonesia terkini dihitung dari hasil pemeriksaan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR) alias tes swab, tes cepat molekuler (TCM), dan rapid test antigen.

“Nanti kalau sudah beres pasti akan naik lagi, jadi masih proses maintenance ya,” kata dia.

Data testing harian yang dirilis Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per Kamis (16/9) kemarin menunjukkan terjadinya penurunan jumlah orang yang diperiksa menjadi 54.766 orang saja. Penurunan itu merupakan jumlah testing terkecil yang dilakukan pemerintah dalam sepekan belakangan ini.

Adapun apabila dirinci selama Juli-September, jumlah pemeriksaan Covid-19 di Indonesia cenderung fluktuatif. Pada periode 1-7 Juli jumlah warga yang diperiksa mencapai 769.732 orang, dan mengalami peningkatan mencapai 1.006.820 orang yang diperiksa dalam sepekan pada 8-14 Juli. Selanjutnya pada periode 15-21 Juli jumlah pemeriksaan kembali naik menjadi 1.049.501 orang.

Kemudian pada 22-28 Juli kembali naik hingga menjadi 1.221.828 orang yang diperiksa dalam sepekan. Namun kemudian, jumlah pemeriksaan menurun pada periode 29 Juli-4 Agustus dengan 1.008.665 orang yang diperiksa.

Penurunan kembali terjadi dalam kurun 5-11 Agustus dengan 930.513 orang yang diperiksa. Kemudian pada periode 12-18 Agustus, jumlah testing kembali turun menjadi 757.346 orang yang diperiksa dalam sepekan.

Namun pada sepekan berikutnya atau pada 19-25 Agustus capaian testing kembali naik meski tidak signifikan menjadi 775.433 orang yang diperiksa. Dan selanjutnya selama periode 26 Agustus-1 September jumlah warga yang diperiksa kembali naik menjadi 775.647 orang yang diperiksa dalam sepekan.

Memasuki September ini, capaian testing pemerintah semakin meningkat. Pada periode 3-8 Agustus, jumlah warga yang diperiksa mencapai 891.574 orang, dilanjutkan selama kurun 9-15 September, jumlah warga yang diperiksa dalam sepekan naik menjadi 1.024.946 orang.