Sidak PTM, Bupati Cianjur Menemukan Siswa Kelas 4 SD Belum Bisa Baca

Pendidikan057 views

Inionline.id – Bupati Cianjur Herman Suherman dapati siswa kelas 4 SD yang belum bisa membaca. Diduga hal itu terjadi akibat siswa terlalu lama belajar secara daring dan minimnya fasilitas serta bimbingan orang tua.

Kondisi itu terungkap saat Herman saat melakukan sidak pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) ke sejumlah sekolah di Jalan Siliwangi, Senin (13/9/2021).

Awalnya Herman mengecek penerapan protokol kesehatan pada siswa. Namun, saat menanyai salah seorang siswa, diketahui jika siswa kelas 4 tersebut belum bisa membaca.

“Iya tadi saat sidak didapati anak yang masih belum bisa baca, padahal sudah kelas 4 SD,” ujar Herman.

Menurutnya hal tersebut terjadi lantaran siswa terlama belajar daring. Kondisi itu membuat interaksi siswa dan guru menjadi kurang maksimal.

Kondisi itu diperburuk dengan keadaan ekonomi keluarga yang berada di kalangan menengah ke bawah, sehingga anak tidak bisa mengikuti pembelajaran secara penuh.

“Anak terlalu lama belajar daring, ditambah ada kendala fasilitas. Anak juga tidak punya handphone atau kuota, karena keluarganya tidak mampu. Seperti anak yang tadi saya temui dan tidak bisa baca, orang tuanya berpenghasilan rendah sehingga untuk belajar hanya bisa ikut ke temannya,” ucap dia.

Tak hanya itu, Herman mengatakan peran orang tua dalam membimbing anak juga jadi faktor. Sayangnya banyak orang tua yang sibuk keberja sehingga kurang memperhatikan anak.

“Peran orang tua penting ketika kemarin belajar terus daring. Tapi memang sulit juga, karena di sisi lain orang tua bekerja untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan di tengah pandemi,” ucap dia.

Herman mengaku jika kondisi siswa yang masih belum bisa membaca menujukan penurunan kualitas pendidikan. Oleh karena itu, pihaknya menugaskan Dinas Pendidikan untuk mendata siswa yang belum bisa baca dan memberikan treatment khusus.

“Iya ada penurunan kualitas pendidikan, tapi kan bukan hanya di Cianjur, di daerah lain juga sama. Namun tetap akan jadi fokus perhatian dan kita genjot lagi kualitas pendidikannya,” ujar Herman.