Sepekan PPKM Jawa-Bali Menyumbang 43,88 Persen Kasus Covid-19

Berita057 views

Inionline.id – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali yang  dimulai 7 September lalu akan berakhir hari ini, Senin (13/9). PPKM Level 4,3, dan 2 pada pekan ini merupakan perpanjangan kedelapan.

Jika dilihat dari perkembangan kasus Covid-19 selama enam hari PPKM, Jawa-Bali masih menjadi penyumbang kasus terbanyak secara nasional selama sepekan. Rata-rata pertambahan kasus kematian masih di atas 200 per hari, sementara vaksinasi masih timpang dengan daerah lain di luar Jawa-Bali.

Dirangkum kondisi pandemi di Indonesia dalam kurun waktu enam hari PPKM Level 4, 3, dan 2 perpanjangan kedelapan.

Kasus Positif 43,88 Persen

Sejumlah provinsi di Jawa-Bali menyumbang 43,88 persen pertambahan kasus Covid-19 nasional selama sepekan, yakni dari 7-12 September. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), jumlah kumulatif pertambahan kasus di Jawa-Bali pada pekan ini sebanyak 14.954 orang. Sedangkan, total pertambahan kasus kumulatif nasional mencapai 34.078 orang.

Jika dilihat secara keseluruhan, dari hari ke hari jumlah pertambahan kasus di Jawa-Bali mengalami penurunan. Pada 7 September tercatat 3.281 kasus, sehari kemudian 3.061 kasus, berikutnya 2.440 kasus, 2.364 kasus, 2.048 kasus dan pada 12 September sebanyak 1.760 kasus. Pertambahan kasus tertinggi terjadi pada 7 September yakni 964 kasus.

Namun, jika dilihat pertambahan kasus per provinsi, trennya masih fluktuatif. Di DKI Jakarta misalnya, pada 7 September, Kemenkes mencatat pertambahan kasus sebanyak 262. Lalu, sehari berikutnya, tanggal 8 mengalami pertambahan menjadi 428 kasus dan tanggal 9 kembali mengalami penurunan menjadi 308 kasus.

Sehari berikutnya mengalami penurunan pertambahan kasus menjadi 261 dan tanggal 11 sebanyak 268 kasus. Kemudian, pada tanggal 12 kembali mengalami kenaikan menjadi 306 kasus.

Jumlah Tes Belum Capai Target

Jumlah orang yang diperiksa per hari selama pekan ini belum mencapai target, yakni 215.306 pemeriksaan per hari. Jika dilihat dari total pemeriksaan yang mencapai 870.014 orang selama 6 hari, maka rata-rata pemeriksaan per hari baru mencapai 134.502 orang.

Jumlah pemeriksaan paling tinggi pada pekan ini terjadi pada 7 September yakni 158.965 orang diperiksa per hari. Sedangkan jumlah pemeriksaan terendah pekan ini terjadi sehari sebelum PPKM berakhir, 12 September yakni 124.016 orang diperiksa per hari.

Total Kesembuhan 27.392 Kasus

Total kesembuhan di Jawa Bali dari periode 7-12 September mencapai 27.392 kasus. Pertambahan kesembuhan tertinggi terjadi pada 7 September dengan 7.006 kasus.

Provinsi yang paling banyak menyumbang kasus kesembuhan selama sepekan ini adalah Jawa Barat sebesar 6.755 kasus kesembuhan. Disusul oleh Jawa Tengah sebanyak 5.718 kasus. Sementara itu, provinsi penyumbang kasus terendah adalah Banten sebanyak 2.128 kasus.

Rata-rata 205 Kematian Per Hari
Rata-rata pertambahan kasus kematian per hari pada periode 7 sampai 12 September sekitar 205 kasus. Total kumulasi kasus kematian selama enam hari di 6 provinsi Jawa Bali mencapai 1.439 kasus.

Pertambahan kasus kematian tertinggi terjadi pada 7 September sebesar 494 kasus dan terendah pada tanggal 12 sebanyak 69 kasus. Sementara itu, provinsi yang menyumbang kematian terbanyak selama enam hari adalah Jawa Barat. Provinsi tersebut mencatat 487 kasus kematian dalam pekan ini.

Vaksinasi Tinggi

Vaksinasi di Jawa Bali per 12 September pukul 18.00 WIB terbilang tinggi. Capaian dosis pertama nasional, lebih dari 50 persen berada di Jawa-Bali.

Berdasarkan data Kemenkes, capaian vaksinasi di Jawa Bali dosis pertama mencapai 51.120.090 orang dari total capaian nasional 72.876.368 orang. Kemudian untuk dosis kedua mencapai 28.584.725 orang dari total capaian nasional sebanyak 41.785.594 orang.

Keterisian RS Melandai

Tingkat keterisian tempat tidur (BOR) rumah sakit di provinsi Jawa Bali mulai melandai. Berdasarkan data Kemenkes, BOR RS tertinggi Jawa Bali berada di Bali yakni 12 persen dan terendah di Jawa Tengah serta Banten 2 persen.

Kemudian, BOR di Yogyakarta 6 persen, DKI Jakarta 5 persen, Jawa Timur 5 persen dan Jawa Barat mencapai 3 persen.