Sebenarnya Vaksin Booster Itu Apa dan Apa Manfaatnya?

Kesehatan057 views

Inionline.id – Banyaknya merek vaksin yang masuk ke Indonesia pada saat ini menyebabkan banyak orang berharap mendapatkan booster. Walau begitu, sayangnya banyak orang berharap mendapat vaksin booster dengan jenis yang berbeda dibanding suntikan dosis pertama dan kedua.

Tenaga Ahli Menteri Kesehatan RI Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc. mengungkapkan bahwa konsep mengenai vaksin booster harus diluruskan. Mengingat ternyata banyak yang keliru dengan konsep booster tersebut.

“Booster itu pengulangan dengan vaksin yang sama. Tujuannya untuk memperkuat. Jadi kalau misalnya nakes vaksin pertama dengan Sinovac, keduanya dengan Sinovac, kemudian sekarang dengan Moderna, namanya bukan booster lagi,” ujar Andani.

Menurut Andani, vaksin booster memiliki fungsi sebagai penguat untuk sel memori yang telah disuntikkan pada dosis sebelumnya. Sehingga jika ingin disebut sebagai booster, maka jenis vaksin yang digunakan pun harus sama dengan suntikan sebelumnya.

Ketika seseorang menggunakan vaksin dengan merk yang berbeda, maka itu sebenarnya merupakan pengulangan. Terkait itu, seseorang dapat dikatakan mendapatkan dua jenis vaksin, bukan booster.

“Tidak ada istilah booster sebenarnya untuk vaksin ketiga. Kalau Sinovac untuk pertama, kedua, dan ketiga, sepakat kita itu booster. Tapi kalau kita sudah memberikan vaksin yang berbeda, itu namanya vaksin baru yang kita berikan,” kata Andani.

Peran Utama Sel Memori

Andani menjelaskan, apabila seseorang mendapatkan vaksin dengan bermacam-macam merk atau varian, sel memori yang terbentuk dalam tubuh pun akan semakin banyak.

Maka nantinya ketika ada virus yang masuk, tubuh pun sudah dapat mengenali varian tersebut. Terlebih, antibodi sendiri bersifat spesifik.

“Sel memori kita ini akan mengingat, oh ini virusnya saya ingat nih, sudah diperkenalkan kemarin. Langsung dia merespons dengan cepat dan lebih kuat. Jadi memori itu akan mengingat, dia akan merekam,” kata Andani.

Lalu, apa yang akan terjadi bila sel memori tidak dapat mengingat atau mengenali virus yang masuk? Seseorang pun berpotensi untuk terinfeksi kembali. Kemudian sel memori baru akan terbentuk lewat varian baru yang masuk tersebut.

“WHO itu mengatakan bahwa kenapa orang (yang sudah terinfeksi) diizinkan vaksin? Biar membentuk variasi dari sel pengingatnya,”

“Sehingga kita punya sel pengingat untuk virus jenis A, pengingat untuk virus jenis B, virus jenis C, virus D. Sehingga apapun jenis virus yang masuk, kita aman, kebal,” ujar Andani.