Satgas COVID Jawa Barat: Jaga Jarak Masih Sering Dilanggar di Ruang Publik

Headline157 views

Inionline.id – Kepala Divisi Kepatuhan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Satgas COVID-19 Jawa Barat Ade Afriandi masih menemukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di ruang publik. Salah satu prokes yang paling banyak dilanggar adalah menjaga jarak atau social distancing.

“Kalau secara umum memang betul bahwa kepatuhan masyarakat jabar itu tinggi, tetapi kalau kita ambil sampel di ruang publik contoh misalkan di Pangandaran atau daerah tujuan wisata itu perpaduan penduduk lokal dan wisatawan, kita coba ukur waktu dua minggu ke belakang, ternyata penduduk lokal banyak yang lalai mengabaikan masker dan di tempat usaha mereka tidak terlalu berani untuk mengarahkan pengunjung karena langganan supaya jaga jarak,” ujar Ade saat dihubungi detikcom, Selasa (28/9/2021).

Ade mengatakan, pihak pengelola pun telah memberikan tanda silang di tempat duduk pengunjung. Tetapi hal itu, kerap tak digubris oleh pengunjung.

“Alasannya mereka sudah keburu duduk, kalau diberi tahu ini keluarga. Memang betul secara umum kepatuhan masyarakat terhadap prokes sudah tinggi, tetapi di dalam kasuistis di lokasi tertentu tetap saja kami menemukan masih ada yang lalai. Kelalain itu di ruang publik, kafe resto, warung makan,” ujar Ade yang juga menjabat sebagai Kasatpol PP Jabar itu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyoroti mobilitas warga di Jabar kembali tinggi. Dalam laporannya otoritas kesehatan dunia itu menyebut bahwa mobilitas warga di Jabar seperti sebelum pandemi. Meski demikian, saat ini seluruh daerah di Jabar masuk ke dalam zona kuning atau daerah dengan risiko penularan COVID-19 rendah.

“Memang di Jabar berdasarkan Inmendagri tidak ada level 4, hanya ada level 2 dan level 3. Hasil zonanya mayoritas kuning dengan adanya peningkatan hasil asesmen beberapa fasilitas yang diketatkan dulu mulai dilonggarkan sekarang. Beberapa ruang publik dan komersil mulai dibuka, aktivitas warga mulai berjalan. Bahkan kalau misalkan level 2 dan level 1 dikatakan seperti normal sedia kala,” ujar Ade.

“Memang dari hasil monitoring di lapangan masyarakat mulai terlihat lalai ya mengabaikan prokes, dikarenakan mereka merasa sudah vaksin. merasa sudah vaksin, sudah adanya vaksin mereka yakin tidak terpapar. masih ada masyarakat yang mengaku lupa menggunakan masker. dari dua tahun ini masih ada yang lupa terus, kemudian juga di beberapa daerah tujuan wisata masih ada pelaku usaha di industri pariwisata atau pun di wilayahnya yang belum bersedia dan belum siap divaksin,” ujar Ade melanjutkan.

Sebagai langkah antisipasi, ujar Ade, Satgas COVID-19 Jabar pun menggandeng komunitas masyarakat untuk melakukan sosialisasi prokes. Pihak yang digandeng mulai dari penyanyi jalanan, PKL, pedagang pasar, komunitas seni dan sebagainya. “Agar mereka bisa mengedukasi ke komunitasnya dan masyarakat umum,” pungkas Ade.