Ribuan Orang di Kandahar Menggelar Aksi Protes Taliban

Internasional057 views

Inionline.id – Ribuan warga Afghanistan menggelar aksi memprotes kelompok Taliban di wilayah Kandahar. Aksi ini menentang perintah penggusuran terhadap ribuan keluarga di wilayah tersebut yang baru saja dirilis Taliban.

Rabu (15/9/2021), dalam aksi protes ini, ribuan demonstran berkumpul di depan kediaman Gubernur Kandahar pada Selasa (14/9) waktu setempat. Informasi ini disampaikan oleh seorang mantan pejabat pemerintah dan terlihat dalam tayangan televisi lokal.

Aksi protes ini digelar setelah sekitar 3.000 keluarga, terutama di area Zara Ferqa, diminta untuk meninggalkan rumah mereka segera.

Diketahui bahwa wilayah pinggiran Zara Ferqa menjadi tempat tinggal bagi banyak keluarga pensiunan jenderal militer dan para personel militer Afghanistan. Keluarga-keluarga tersebut, beberapa di antaranya sudah tinggal di sana selama 30 tahun, diberi waktu tiga hari untuk mengosongkan rumah mereka.

Para keluarga yang terancam digusur itu menyatakan mereka tidak memiliki tempat lain untuk tinggal. Salah satu warga setempat menuturkan diminta mengosongkan rumah dan memberikannya kepada petempur Taliban.

Sejumlah penduduk setempat menyebut ada lebih dari 10.000 orang yang tinggal di area yang terancam penggusuran itu, dengan kebanyakan para janda atau istri dari tentara Afghanistan yang tewas atau luka-luka dalam pertempuran melawan Taliban dalam 20 tahun terakhir.

Para demonstran, yang sebagian besar terdiri atas kaum pria dan pemuda bersama sejumlah wanita yang tampak memakai burqa, nekat turun ke jalanan Kandahar meskipun Taliban melarang unjuk rasa tanpa izin di berbagai wilayah Afghanistan.

Rekaman video dari media lokal menunjukkan kerumunan demonstran memblokir salah satu ruas jalanan Kandahar.

Belum ada komentar dari Taliban terkait aksi ini maupun terkait rencana penggusuran yang diprotes warga setempat. Namun sejumlah wartawan yang meliput aksi protes itu menuturkan mereka dilecehkan dan dipukuli petempur Taliban di sepanjang rute aksi long-march.

Kandahar merupakan kota terbesar kedua di Afghanistan, yang juga diketahui sebagai tanah kelahiran gerakan Taliban dan jantung spiritualnya.

Merespons aksi protes warga, Gubernur Kandahar memutuskan menunda sementara perintah penggusuran sampai persoalan itu didiskusikan dengan para tetua masyarakat. Pernyataan otoritas setempat menekankan bahwa tidak semua rumah di area itu merupakan tempat tinggal resmi dari pemerintah, dan beberapa rumah dibangun oleh individu-individu.