Omzet Menurun saat Pandemi COVID-19, Muncul Gerakan Borong UMKM

Ekonomi057 views

Inionline.id – Pandemi COVID-19 memukul sendi-sendi ekonomi. Pelaku UMKM juga terdampak hingga omzet turun.

Kini hadir gerakan borong produk UMKM dengan nama Larisin Modalin Usaha Mikro Se-Indonesia dan dilakukan serentak di 51 kota di Indonesia.

Ketua Umum Sahabat Ganjar, Lenny Handayani memimpin gerakan ini di Kramat Pulo, Jakarta Pusat. Dagangan UMKM kemudian diberikan kepada warga sekitar yang membutuhkan.

Adapun dagangan UMKM yang diborong seperti penjual bakso, warteg dorong, ketoprak, dan lain-lain.

“Kegiatan hari ini kebetulan kita mengadakan programnya Larisin Modalin, itu dilakukan di 51 kota se-Indonesia serentak. Untuk di Jakarta Pusat, kita melakukan di daerah ini ada tiga pedagang yang kita borong ada pedagang ketoprak, bakso dan warteg dorong. Sekitar lebih dari 100 bungkus yang kita borong kemudian kita bagikan kepada masyarakat,” ujar Lenny dalam keterangannya, Sabtu (11/9/2021).

Dia juga menuturkan, para pedagang kecil seperti pedagang kaki lima masih sulit mendapatkan akses kredit dari bank untuk meningkatkan usahanya. Terlebih, situasi pandemi COVID-19 juga membuat pendapatan mereka menurun.

“Kita membantu program Pak Ganjar untuk membantu UMKM ini. Harapannya dengan kita melakukan ini, para UMKM terbantu, warga yang terdampak pandemi pun terbantu,” ucapnya.

Salah seorang pelaku UMKM, Darto mengaku tidak menyangka dagangannya akan laris manis. Darto yang berjualan yang ketoprak tersebut mengatakan, omzetnya turun signifikan selama pandemi.

“Alhamdulillah merasa terbantu sekali dalam keadaan pandemi kaya gini ada rezeki tak terduga-duga.Sejak pandemi ini omset trun, hari ini Alhamdulillah diborong sama Relawan Sahabat Ganjar,” kata Darto.

Sementara itu, Dame, seorang pemulung, bersyukur dengan diadakannya kegiatan ini. Dia pun berharap akan banyak lagi orang yang memiliki kepedulian.

“Saya dapat ketoprak senang banget, tengah hari bolong kaya gini masih ada yg peduli bisa buat makan,” pungkanya.

Kegiatan ini dilakukan serentak di 51 kota di Indonesia. Masing-masing kota tersebut akan memborong makanan produk UMKM yang menjadi ciri khas daerahnya.

Seperti misalnya di Jakarta, memborong bakso dan warteg, di Aceh yang memborong Mie Aceh, dan di Papua yang memborong papeda. Lalu, di Semarang yang akan memborong soto ayam, dan DIY yang akan memborong pedagang asongan atau sate lemak.