Nutricosmetic Kolagen Ikan Mewujudkan “Beauty comes from Inside“

Kesehatan657 views

Inionline.id – Nutricosmetic adalah produk makanan alami yang dapat dicerna yang diformulasikan untuk tujuan kecantikan. Pasar nutricosmetic didorong oleh meningkatnya kesadaran konsumen tentang masalah kulit seperti anti-penuaan, keriput, rambut rontok, masalah persendian, yang terkait dengan berbagai kekurangan nutrisi yang mengarah pada perubahan paradigma ke arah praktik manajemen kesehatan secara preventif di tengah meningkatnya biaya perawatan kesehatan dan meningkatnya beban penyakit akibat gaya hidup.

Nutricosmetic dicirikan sebagai produk kesehatan alami untuk meningkatkan fungsi dan penampilan kulit, rambut, dan kuku. Produk ini menjadi pilihan masyarakat karena berasal dari alam yang dapat memulihkan dan meningkatkan kesehatan dan kecantikan tanpa menimbulkan efek merugikan. Pasar nutrikosmetik dihargai $ 1,5 miliar pada tahun 2007, $ 4 miliar pada tahun 2015, dengan Eropa sebagai pasar terpenting sebelum Jepang dan Amerika Serikat dan pada tahun 2020 senilai USD 6.925,49 juta.

Salah 1 produk nutricosmetic yang popular adalah kolagen yang dipercaya dapat mewujudkan Beauty comes from Inside (Kecantikan yang berasal dari dalam).  Nama kolagen berasal dari bahasa Yunani “kola” dan ” gen ”. Kola mengandung arti getah dan “gen” berarti memproduksi. Kolagen adalah protein dengan struktural berserat yang terdapat dalam matriks ekstraseluler dan jaringan ikat hewan (Ramshaw et al., 2009). Kolagen adalah protein struktural yang paling melimpah dalam matriks ekstraseluler dari berbagai jaringan ikat dalam tubuh yaitu 10-25% pada pembuluh arteri, 50-70% pada cartilage, 50-70% pada kulit, 80-90% pada tulang, 10% pada paru-paru, 4%  pada hati, 80-90% pada tendon dan tulang rawan seperti terlihat pada gambar 1.

Gambar 1. Perkiraan jumlah kolagen dalam jaringan om https://www. elsevier.com/es-es/connect/medicina/colagenos-tipos-composicion-distribucion-tejidos.

Dari mana sumber kolagen yang aman sebagai nutricosmetic?

Sumber kolagen dari hewan laut seperti invertebrata laut dan vertebrata seperti ikan, bintang laut, ubur-ubur, bunga karang, bulu babi, gurita, cumi-cumi, sotong, anemon laut dan udang ditemukan sebagai sumber teraman. Sumber laut memiliki banyak keuntungan dibandingkan hewan darat karena bebas zoonosis seperti SADARI, TSE dan PMK,  kandungan kolagen yang tinggi, ramah lingkungan, penyerapan oleh tubuh lebih besar karena berat molekul rendah, kendala agama dan etika (Islam masalah Halal/haram, Yahudi dan Hindu tidak mengkonsumsi sapi), minimnya kontaminan biologis dan racun, respon inflamasi rendah, dan kompatibel secara metabolk.

Ada berapa jenis kolagen yang terdidentifikasi?

Saat ini terdapat 28 jenis kolagen yang sudah terdentifikasi yang terbentuk dari 46 rantai polipeptida yang berbeda.  Keseluruhannya memiliki karakteristik triple helix dengan panjang, ukuran dan jumlah helix dan non-heliks bervariasi. Di antara ini, ada  5 jenis yang paling umum, yaitu Kolagen I tedapat pada kulit, tulang, gigi, tendon, ligamen, pembuluh darah ligatur, Kolagen II terdapat pada mata dan tulang rawan (konstituen utama dari tulang rawan). Kolagen III terdapat pada Reticulate (konstituen utama reticular serat), kulit, otot, pembuluh darah. Kolagen IV pembentuk lapisan yang disekresikan oleh epitel membran basalis dan lamina basalis. Kolagen V terdapat rRambut, permukaan sel dan plasenta. 90% kolagen dalam tubuh adalah tipe I diikuti oleh tipe II dan III. Alasan kelimpahan Tipe I kolagen karena prevalensinya yang luas di hampir semua jaringan ikat.

Bagaimana kolagen dapat berperan dalam mweujudkan beauty comes from inside

Kolagen yang secara alami ada di dalam tubuh dapat mengalami kerusakan karena penuaan, paparan sinar ultraviolet ringan, dan tembakau. Secara alamiah sedikitnya 1% kolagen dalam tubuh manusia hilang setiap tahun sehingga pada usia 30 tahun manusia kehilangan kolagen sekitar 15-20% dan pada usia 40 tahun tubuh tidak memproduksi kolagen lagi dan tubuh dapat kehilangan kolagen mencapai 35-40%. Penurunan jumlah kolagen ini dapat disebabkan karena usia, keberadaan hormon estrogen yang berperan mengubah fibroblas menjadi kolagen serta akibat paparan radiasi UV-A dan UV-B dari sinar matahari.

Salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif tersebut yaitu aplikasi kolagen dalam berbagai produk nutricosmetic. Degradasi kolagen menghasilkan kerutan, kulit kendur, persendian kaku, dan kering kulit, dan oleh karena itu, penting dilakukan konsumsi kolagen secara oral.  Konsumsi kolagen secara oral dapat berguna sebagai antioksidan. Sifat antioksidan kolagen disebabkan  karena ukuran molekul: semakin rendah berat molekul peptida, semakin besar kemampuan untuk menyumbangkan elektron atau hidrogen untuk menstabilkan radikal. Kapasitas antioksidan sebagian besar disebabkan karena peran beberapa asam amino aromatik dan histidin.

Selain itu konsumsi kolagen secara oral meningkatkan kadar peptida turunan kolagen dalam aliran darah yang dapat meningkatkan sifat kulit seperti elastisitas, kelembaban kulit, dan kehilangan air transepidermal. Asupan harian kolagen juga melindungi kulit dari melasma UV, meningkatkan produksi fibroblas, matriks ekstraseluler kulit dan merangsang produksi kolagen tipe I baru di dermis. Hal tersebut membuat kulit lebih halus, lebih lembut, dan memberikan sifat tekstur lebih kenyal.

Asupan harian HC menurunkan tingkat ekspresi matriks metaloproteinase, yang bertanggung jawab untuk kerusakan kolagen. Kolagen juga dapat memberikan perlindungan pada kulit dengan menghambat penyerapan racun dan patogen (Fratzl, 2008). Peran lainnya adalah dalam fungsi biologis sel (kelangsungan hidup sel, proliferasi) dan diferensiasi), membantu dalam penyembuhan tulang atau darah yang rusak dan mempertahankan integritas struktural (Buehler, 2006). Begitu banyaknya peran kolagen dalam membentuk kecantikan dari dalam yang pada akhirnya meningkatkan permintaan pasar nutricosmetic kolagen.

Mrr. Lukie Trianawati
Mahasiswa S3 Program Studi Ilmu Pangan
Sekolah Pascasarjana IPB